Ekonomi dan BisnisParlementaria

Fokus Dewan Menghadapi Potensi Gejolak Harga Bahan Pokok Selama Ramadan

×

Fokus Dewan Menghadapi Potensi Gejolak Harga Bahan Pokok Selama Ramadan

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidik. (foto: ist)

Potensi lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan mendapat perhatian DPRD Kota Balikpapan. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidik, menyoroti tingginya ketergantungan terhadap pasokan bahan pokok dari luar daerah. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor pemicu tingginya harga-harga bahan pokok di Balikpapan.

Menurut data, sekitar 80 persen bahan pokok di Balikpapan berasal dari daerah lain, terutama Pulau Jawa dan Sulawesi. Kondisi ini menjadikan harga kebutuhan pokok di daerah sangat terpengaruh oleh fluktuasi pasar di luar daerah.

“Kita sangat bergantung pada pasokan luar daerah, sehingga ketika ada hambatan dalam distribusi atau kenaikan harga di daerah asal, dampaknya langsung terasa di Balikpapan,” terang Japar, Kamis (13/2/2025).

Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Japar mendorong pemanfaatan potensi pertanian lokal agar dapat memenuhi sebagian kebutuhan bahan pokok. Meski Balikpapan bukan daerah agraris, menurutnya, masih ada peluang untuk mengembangkan produksi komoditas tertentu guna menstabilkan harga di pasar.

“Kita bisa memaksimalkan potensi yang ada, misalnya dengan mendorong pertanian hidroponik atau mengembangkan sektor perikanan dan peternakan lokal,” sambungnya.

Mengenai pengendalian harga, Japar menilai Dinas Perdagangan Kota Balikpapan harus berfokus pada pengawasan pasar ketimbang mengintervensi langsung dalam bentuk pasar murah.

“Pasar murah bukan kebijakan utama Dinas Perdagangan. Namun, jika ditemukan indikasi kelangkaan atau lonjakan harga yang tidak wajar, operasi pasar dapat dilakukan untuk mengintervensi harga,” urainya.

Japar ingin pemerintah kota segera mengambil langkah strategis untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar dan harga tetap stabil selama Ramadan.

“Kita ingin masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa dibebani harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi,” harapnya.

Di lain sisi, Perum Bulog yang berperan dalam menjaga stabilitas harga, perlu memastikan ketersediaan stok yang cukup. Tujuannya agar harga tidak melonjak drastis selama Ramadan. Terutama untuk komoditas beras.

“Bulog harus benar-benar siap dengan cadangan beras, terutama menjelang bulan puasa di mana permintaan cenderung meningkat,” pinta Japar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *