BeritaBerita Utama

Alibi Tersangka Pembunuh Gadis Pekerja Outlet Demi Menepis Kecurigaan

×

Alibi Tersangka Pembunuh Gadis Pekerja Outlet Demi Menepis Kecurigaan

Sebarkan artikel ini
MRS, tersangka pembunuh gadis pekerja outlet restoran Korea dan Jepang (mengenakan baju tahanan) saat digiring menuju ruang tahanan. (foto: narasinegeri)

MRS, tersangka pembunuh gadis pekerja outlet restoran Korea dan Jepang di Jalan Indrakila, Balikpapan Utara, sempat beralibi demi menyamarkan kecurigaan.

Jadi, setelah menghabisi nyawa RA (19), pemuda 21 tahun itu pergi menuju mess tempat kerjanya di kawasan Jalan Pupuk. Di situ MRS bermaksud menjemput kekasihnya, berinisial R untuk menggantikan giliran jam kerja (shift) korban.

Setibanya di lokasi pembunuhan, MRS menunjukan gelagat seolah terkejut dengan temuan sosok rekan sejawatnya dalam keadaan tak bernafas. Ia bersama R lantas melaporkan peristiwa penemuan jasad korban kepada Ketua RT setempat hingga informasi ini sampai ke kepolisian.

Kapolresta Balikpapan, Kombes Anton Firmanto, menyatakan bahwa menurut hasil pemeriksaan, MRS mengaku tidak menyampaikan kepada R perihal perbuatannya terhadap korban. Sehingga saat keduanya berada di lokasi, peristiwa penemuan tersebut terkesan spontan.

“Betul (pelaku beralibi). Ketika di sana, korban ditemukan dan pelaku melapor ke ketua RT setempat sampai kelurahan kemudian ke Bhabinkamtibmas,” jelasnya, Kamis (26/12/2024).

Meski begitu, polisi tidak lantas terkelabui oleh alibi pelaku. Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk MRS dan kekasihnya, R.

“Awalnya kita bawa ke Polsek Balikpapan Utara dia belum mengaku, tapi setelah kita cek satu per satu siapa-siapa yang datang ke lokasi sebelum kejadian, barulah kecurigaan mengarah ke dia (MRS),” imbuh Anton.

Kekasih MRS Cemburu Terhadap Korban

Mengenai motif, Kapolresta memastikan bahwa perbuatan pelaku terpicu oleh kata-kata korban yang menyinggung. Hanya saja, sebelum kejadian ini, kebetulan korban menyimpan problem dengan kekasih pelaku.

“Sekitar 9 atau 10 hari sebelum kejadian, pacar pelaku melihat MRS mengelus kepala korban. Ada kecemburuan, sehingga hubungan antara R dan RA menjadi tidak enak,” lugasnya.

Masalah ini kemudian mendesak MRS untuk menghampiri korban di tempat kerjanya pada hari kejadian pembunuhan. Tadinya, MRS bermaksud mengklarifikasi perihal masalah yang terjadi antara kedua gadis pekerja rumah makan Korea dan Jepang itu.

“Baru si pelaku membuka pembicaraan, korban kemudian mengomel hingga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *