ParlementariaPolitik

Upaya Komisi III Mengatasi Persoalan Distribusi Puskesmas di Balikpapan

×

Upaya Komisi III Mengatasi Persoalan Distribusi Puskesmas di Balikpapan

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, mendorong realisasi usulan pembangunan dua puskesmas baru di Balikpapan Selatan. (foto: ist)

Komisi III DPRD Balikpapan mendorong percepatan realisasi usulan pembangunan puskesmas di Kelurahan Damai Bahagia dan Sungai Nangka. Ketua Komisi III, Yusri, mengakui bahwa warga kedua kelurahan telah lama kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar yang layak.

“Selama ini, warga di kedua kelurahan masih bergantung ke Puskesmas Damai, Balikpapan Kota. Lokasinya sebenarnya cukup jauh dari dua kelurahan ini,” jelas Yusri, Sabtu (5/4/2025).

Anggota dewan asal daerah pemilihan Balikpapan Selatan itu menambahkan bahwa usulan ini sudah masuk dalam Musrenbang tingkat kota. Ia berharap Pemerintah Kota segera merealisasikan usulan warga di kedua wilayah tersebut.

“Warga sudah sangat berharap sekali adanya puskesmas. Karena mereka sudah terlalu lama mengandalkan puskesmas yang letaknya justru di wilayah Balikpapan Kota,” ujarnya.

Selanjutnya, Komisi III juga mengusulkan lokasi pembangunan puskesmas kepada pemerintah. Yusri menilai lahan bekas Gedung Bank Indonesia di kawasan Gunung Bakaran sebagai lokasi paling ideal. Lahan tersebut merupakan aset milik pemerintah yang hingga kini terkesan terlantar.

“Itu lahan milik pemerintah. Selain itu, sudah cukup lama tidak dimanfaatkan. Lokasi ini juga strategis karena jaraknya dekat dengan kedua kelurahan,” terangnya.

Yusri menilai bahwa lahan ini cukup luas untuk membangun dua puskesmas dalam satu kawasan. Selain letaknya strategis, pemanfaatan aset pemerintah juga dapat menjadi solusi efisien dalam mengatasi persoalan pelayanan kesehatan di Balikpapan.

Terlepas dari itu, Ia menyoroti kondisi di kedua kelurahan ini sebagai gambaran kecil atas distribusi layanan kesehatan dasar di Balikpapan. Pasalnya, sampai kini masih ada beberapa kelurahan lain yang menghadapi kendala serupa, termasuk soal ketersediaan puskesmas yang beroperasi 24 jam.

“Idealnya tiap kelurahan memiliki puskesmas yang layak, baik dari segi fasilitasnya maupun ketersediaan tenaga kesehatannya,” pungkas politisi Golkar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *