Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir mengimbau warga untuk menggiatkan kerja bakti massal (KBM). Kegiatan yang memfokuskan pada aksi bersih-bersih lingkungan tersebut bagian dari langkah antisipasi bersama untuk menekan risiko demam berdarah.
Tenaga sanitasi lingkungan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Annisa Nur Azzahrah, mengimbau warga untuk merutinkan kembali aksi bersih-bersih lingkungan setiap pekan. Hal ini mencermati meningkatnya potensi pertumbuhan sarang nyamuk, seiring dengan tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
“Nah ini perlu menjadi perhatian masyarakat. Potensi demam berdarah meningkat. Kami mengimbau warga agar menggiatkan KBM membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal,” pintanya, Selasa (25/11/2025).
Annisa ingin aksi bersih-bersih warga lebih menekankan pada upaya mengantisipasi genangan pada barang yang dapat menampung air. Semisal ember, kaleng bekas cat, dan pot tanaman. Menurutnya, genangan air pada wadah-wadah kecil sekalipun merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan jentik.
Bukan hanya kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, warga juga perlu memperhatikan kondisi di dalam rumah. Terutama, pada sudut-sudut yang berisiko menjadi sarang nyamuk.
“Baju yang tergantung di belakang pintu, gorden, itu juga perlu diperhatikan,” katanya.
Ia melanjutkan, kegiatan bersih-bersih lingkungan dan rumah sejalan dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang menekankan pada langkah 3M.
Puskesmas Gunung Sari Ilir menegaskan bahwa memutus siklus hidup jentik merupakan langkah paling efektif dalam mengendalikan demam berdarah. “Kalau tidak ada jentik, maka tidak ada nyamuk yang menjadi perantara virus dengue penyebab demam berdarah,” sambung Annisa.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Menurutnya, upaya pencegahan tidak akan optimal jika titik-titik keramaian seperti sekolah luput dari perhatian. “Jangan sampai lingkungan tempat tinggal sudah aman, tapi sekolah menjadi lokasi penularan,” tutupnya.
