Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengungkap bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukan tren positif.
Hingga memasuki triwulan I 2025, realisasi PAD kota Balikpapan telah mencapai Rp400 miliar. Atau setara 30 persen dari target PAD tahunan sebesar Rp1,3 triliun.
Mencermati statistik tersebut, Fauzi optimistis target PAD dapat tercapai pada akhir tahun mendatang.
“Realisasi ini cukup menggembirakan. Kalau tren ini bisa dijaga, target Rp1,3 triliun sangat mungkin tercapai,” ujar Fauzi, Rabu (4/6/2025).
Ia menambahkan bahwa sektor pajak dan retribusi daerah masih menjadi kontributor utama PAD Balikpapan. Karena itu, Komisi II ingin BPPDRD segera memaparkan data lengkap tunggakan wajib pajak.
“Kami sedang menunggu data dari BPPDRD soal tunggakan pajak. Kalau sudah kami terima, pasti akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Selanjutnya, Fauzi menilai inisiasi BPPDRD untuk menggandeng Kejaksaan dalam upaya penagihan tunggakan sebagai langkah ideal. Menurutnya, sinergi ini akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan mempercepat pemasukan kas daerah.
Selain itu, ia mengapresiasi pemanfaatan teknologi dalam sistem pelaporan pajak daerah yang diaplikasi BPPDRD. Saat ini, BPPDRD menerapkan perangkat Interceptor Box atau i-Box yang menggantikan typing box manual.
Perangkat ini dipasang di sektor usaha seperti hotel dan restoran untuk memantau transaksi secara real-time.
“Saat ini sudah ada 50 unit i-Box yang terpasang. Masih kurang 200 unit dari total kebutuhan. Kami minta data lengkap lokasi pemasangan i-Box tersebut,” jelasnya.
Fauzi mengakui i-Box mampu menghasilkan data lebih akurat, sehingga bisa mencegah manipulasi pelaporan pajak oleh pelaku usaha.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan mencapai target PAD tidak hanya menjadi tanggung jawab BPPDRD saja. Untuk itu, dewan akan lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan dukungan kebijakan.
“Kita semua harus terlibat. Bukan hanya OPD teknis, tetapi pengawasan DPRD juga penting agar target tercapai,” tandasnya.