PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) terus berupaya meningkatkan keselamatan layanan pemanduan di bawah jembatan. Fokus utama dilakukan pada wilayah sungai dengan lalu lintas kapal tinggi, seperti Jembatan Mahakam dan Martadipura.
“Pemanduan kapal di bawah jembatan memiliki tantangan khusus. Selain aliran sungai, faktor cuaca, lebar dan tinggi jembatan, serta jenis kapal, turut memengaruhi risiko,” terang Senior Vice President Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick.
Untuk mengurangi risiko, SPJM menginisiasi program peningkatan keselamatan pemanduan melalui tiga tahap.
Tahap pertama sudah terealisasi melalui pemasangan alat pengukur ketinggian muatan dan water level indicator.
Pada tahapan tersebut, SPJM memasang dua unit pengukur ketinggian muatan di Jembatan Martadipura dan empat unit di Jembatan Mahakam. Sementara, dua unit water level indicator terpasang di Jembatan Mahakam. Untuk Jembatan Martadipura, pengadaan dilakukan melalui skema kerja sama dengan pemilik barang yang beroperasional di lokasi tersebut.
SPJM turut menyiapkan sembilan alat pengukur ketinggian muatan dan delapan water level indicator lainnya untuk operasional di Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian Jambi, Tanjung Redeb, dan Tembilahan. Seluruh lokasi tersebut termasuk dalam wilayah kerja SPJM.
Selain alat keselamatan, SPJM juga merevisi dan menyosialisasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pemanduan di bawah jembatan. Kebijakan ini baru berlaku di Jembatan Mahakam dan Martadipura.
Patrick menjelaskan, tahap kedua akan menyusul dengan pemasangan alat yang lebih canggih. Rencananya pengadaan sensor arus air, sensor tinggi air, dan laser range finder di Jembatan Mahakam dan Ampera Palembang.
“Setelah tahap kedua selesai, kami akan melanjutkan ke tahap ketiga. Pada tahap ini, kami akan memasang sistem sensor berbasis AI. Teknologi ini akan menggunakan kamera CCTV dengan analitik untuk mendeteksi tinggi kapal secara otomatis,” urai Patrick.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa program ini membutuhkan waktu dan proses teknis yang tidak singkat. Untuk itu, kerja sama dengan berbagai pihak menjadi upaya strategis demi mencapai hasil maksimal.
Sebagai upaya peningkatan faktor pengamanan, SPJM telah menyiagakan satu unit kapal tunda escort di Jembatan Mahakam. Kapal tersebut mulai beroperasi sejak Februari 2025 dan menjadi bagian dari peningkatan keandalan layanan.
Dengan rangkaian program ini, SPJM berharap dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan efisiensi pemanduan kapal di perairan sungai yang padat. Perusahaan ingin menjadikan keamanan navigasi sebagai prioritas utama dalam pelayanan.