Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, meminta seluruh anggota dewan menjalankan masa reses sesuai tata tertib (tatib) dan beretika. Ia menegaskan pentingnya menjadikan reses sebagai momentum menyerap aspirasi masyarakat, bukan sekadar formalitas.
“Saya mengimbau semua anggota DPRD agar berpedoman pada Tatib dan Kode Etik,” ucap Yono, Rabu (23/4/2025).
Reses DPRD kota Balikpapan masa sidang ke II bergulir mulai 22 hingga 26 April 2025. Dalam kegiatan ini, seluruh anggota dewan turun kembali ke daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat.
Yono menilai reses sebagai momen penting bagi wakil rakyat untuk turun langsung ke masyarakat. Legislator perlu mendengarkan, mencatat, dan menindaklanjuti aspirasi warga secara serius.
Tidak sampai di situ, hasil reses selanjutnya akan disusun dalam bentuk pokok-pokok pikiran DPRD. Dokumen inilah yang nantinya menjadi bahan resmi untuk disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Pokok-pokok pikiran ini akan menjadi masukan penting bagi penyusunan program pembangunan daerah ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yono menegaskan bahwa pelaksanaan reses harus mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Maka dari itu, anggota DPRD patut menjunjung tinggi integritas dan menjaga citra lembaga legislatif.
Ia mengingatkan agar reses tidak menjadi sekadar rutinitas. Hasil dari kegiatan tersebut mestinya benar-benar mencerminkan kebutuhan riil masyarakat di setiap daerah pemilihan.
“Kita punya tanggung jawab moral dan politik. Aspirasi yang terkumpul harus berdampak nyata bagi warga,” tegasnya.
Di lain sisi, Yono turut mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan keluhan dan usulan pada masa reses ini. Partisipasi publik dalam reses, menurutnya, akan menentukan kemajuan Kota Balikpapan.
Melalui pelaksanaan reses yang optimal, DPRD ingin memperkuat komunikasi dengan rakyat. Di samping itu, dewan berharap aspirasi yang tertampung dalam reses dapat terakomodasi dalam kebijakan maupun pembangunan yang tepat sasaran.
