Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Vera Yulianti, menaruh perhatian terhadap upaya pengembangan sektor pariwisata daerah. Salah satu langkah konkret yang menjadi usulannya yakni, penyediaan destinasi wisata edukatif ramah anak.
Politisi NasDem itu mencermati bahwa kota Beriman baru mampu menawarkan destinasi wisata yang bersifat hiburan, semisal pantai maupun pusat perbelanjaan. Sebagai pengembangan, Dinas Pariwisata perlu menggagas kolaborasi dengan Komisi II DPRD untuk penyediaan wahana wisata edukasi interaktif.
“Balikpapan hanya punya tempat wisata pantai. Seharusnya ada juga tempat wisata yang sekaligus bisa menjadi media pendidikan bagi anak-anak,” usul Vera, Selasa (3/6/2025).
Saran tersebut berkaca pada kebijakan Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur dalam upaya menyediakan destinasi wisata daerah. Salah satu strateginya adalah memadukan unsur edukasi dan rekreasi dalam satu objek wisata.
“Di sana, anak-anak bisa bermain sambil belajar. Mereka mengenal budaya, rumah adat, pakaian tradisional, dan kearifan lokal,” jelasnya.
Dengan begitu, beberapa wahana wisata yang menjadi unggulan daerah tersebut, tidak monoton menyuguhkan unsur hiburan. Akan tetapi turut mampu menyampaikan pesan budaya secara sederhana bahkan menarik minat belajar anak-anak.
Sayangnya, Vera melihat kota Balikpapan belum menunjukan sinyal ketertarikan untuk mengadaptasi konsep serupa. Sehingga, banyak kalangan orangtua membawa anak-anak berlibur ke luar daerah.
“Orangtua harus keluar kota dan mengeluarkan biaya besar. Lebih disayangkan lagi, kalau memilih mall yang minim nilai edukasisebagai tempat rekreasi,” tuturnya.
Vera meyakini, penggabungan unsur budaya lokal, permainan, dan pembelajaran yang menyenangkan menjadi sebuah konsep ideal bagi pengembangan destinasi wisata. Selain perlunya sebuah terobosan kebijakan untuk merealisasikan konsep tersebut.
“Misalkan, kita hadirkan wahana rumah adat dari berbagai suku di tempat wisata Balikpapan. Sehingga anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang kebudayaan,” katanya.
Namun demikian, ia mengingatkan agar upaya ini tidak hanya bergantung pada langkah pemerintah. Dukungan stakeholder bidang budaya dan pariwisata akan sangat diperlukan. Kolaborasi lintas sektor, katanya, akan menentukan keberhasilan gagasan tersebut.
“Kita perlu gebrakan. Dengan sinergi yang kuat, Balikpapan juga pasti bisa,” serunya optimis.