Kondisi kekurangan tenaga pendidik mendapat atensi Komisi IV DPRD Balikpapan. Ketua Komisi IV, Gasali, bahkan menilai kekurangan tenaga pengajar sebagai tantangan utama dunia pendidikan di Balikpapan.
Menurut data terbaru, kekurangan untuk jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama di Balikpapan mencapai 400 tenaga pendidik.
Tadinya, pemerintah kota berharap kebutuhan guru lumayan dapat terpenuhi melalui rekrutmen jalur ASN dan PPPK pada tahun lalu. Namun demikian, rekrutmen baru sepenuhnya mampu menutup kekurangan yang jumlahnya juga cukup signifikan.
Gasali mengakui bahwa kondisi tersebut kini cukup memberi dampak terhadap kualitas belajar di sekolah-sekolah. Apalagi, jumlah peserta didik kian tahunnya semakin bertambah, seiring pula peningkatan infrastruktur pendidikan yang digencarkan pemerintah kota.
“Kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah guru tidak sebanding dengan jumlah murid yang terus bertambah. Ini berdampak pada kualitas proses belajar mengajar, terutama di sekolah-sekolah pinggiran kota,” jelas Gasali, Senin (7/7/2025).
Mencermati situasi ini, Gasali mendorong adanya penambahan kuota formasi guru untuk rekrutmen mendatang, baik itu melalui jalur ASN maupun PPPK. Meski begitu, pemerintah kota perlu melakukan intervensi ke pusat, sehingga upaya pemenuhan kebutuhan guru di daerah berjalan lebih cepat.
Untuk itu, ia menegaskan komitmen Komisi IV untuk terus memperkuat sinergi dengan Disdikbud dalam monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan. Di samping juga, komisi IV memperjuangkan alokasi anggaran pendidikan yang layak untuk mendorong perbaikan infrastruktur, peningkatan SDM dan program-program penunjangnya.
“Kami di legislatif berkomitmen untuk memastikan pelayanan pendidikan berjalan optimal. Meskipun masih banyak keterbatasan, yang terpenting adalah semangat dan konsistensi untuk terus memperbaiki sistem,” tegasnya.
Di lain sisi, Gasali, ingin masyarakat dapat terus mendukung kebijakan pemerintah daerah, sembari tetap menyampaikan kritik dan masukan yang konstruktif.
“Kita ingin pendidikan di Balikpapan tidak hanya berkembang dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas. Untuk itu perlu kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, guru, maupun orangtua murid,” pesannya.