BeritaTekno

Menteri LH Puji Wasteco di TPAS Manggar: Bisa Jadi Percontohan Nasional

×

Menteri LH Puji Wasteco di TPAS Manggar: Bisa Jadi Percontohan Nasional

Sebarkan artikel ini
Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, melihat langsung pemanfaatan gas metana hasil program Wasteco di TPAS Manggar. Hanif mengakui program PHM ini sebagai solusi konkret upaya mengurangi volume sampah. (foto: ist)

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi Program Wasteco di TPAS Manggar, Balikpapan. Ia menilai program ini sebagai solusi konkret menangani sampah dan emisi gas rumah kaca.

“Program Wasteco memiliki potensi besar untuk menyelesaikan persoalan sampah di Balikpapan. Ini bisa jadi percontohan nasional,” tegas Hanif saat meninjau lokasi pada Minggu (13/4/2025).

Dalam kesempatan itu, Hanif memaparkan target pemerintah untuk mengurangi volume sampah sebesar 50% pada 2025. Hal ini telah tertuang dalam RPJMN. Pendekatan pengolahan sampah menjadi energi terbarukan seperti Wasteco, kata dia, sangat relevan untuk mencapai target tersebut.

Sejauh ini TPAS Manggar menggunakan sistem sanitary landfill lengkap dengan sistem lining dan lindi. Selain mengurangi volume sampah, teknologi ini juga mampu memproduksi gas metana untuk kebutuhan rumah tangga dan UMKM di wilayah sekitarnya.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah mengelola program Wasteco sejak empat tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, program ini berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 100.651,70 ton CO₂eq per tahun.

Berdasarkan data, volume sampah di Balikpapan mencapai 385 ton per hari. Dengan jumlah tersebut, Wasteco mampu mengolah gas metana mencapai 820.800 meter kubik per tahun.

Hingga kini, Wasteco telah menyalurkan 1.520 aliran gas metana ke 380 rumah warga sekitar. Selain juga mendukung aktivitas 29 UMKM dan kelompok Bank Sampah dengan 113 nasabah aktif.

Selain Harapan Energi Bersih, Wasteco Bangkitkan Potensi Ekonomi Masyarakat

General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menambahkan bahwa Wasteco bermanfaat dalam upaya menghemat konsumsi LPG sebanyak 18.240 tabung per tahun. Atau secara nominal senilai Rp456 juta.

“Yang membanggakan, program ini sudah direplikasi di Bontang dan Bali. Banyak pihak juga datang langsung melihat prosesnya,” sebutnya.

Selain dampak ekonomi, Wasteco turut mendukung tercapainya SDGs, terutama poin 7, 8, dan 13. Program ini mendorong akses energi bersih, pertumbuhan ekonomi, serta penanganan perubahan iklim.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menyambut positif kunjungan Menteri LH kali ini. Mencermati manfaat dari program ini, PHM akan terus mengembangkan program berbasis masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan di wilayah operasinya.

“Wasteco juga menggerakkan kelompok rentan seperti ibu rumah tangga untuk lebih produktif dan menambah penghasilan,” demikian dia.

Adapun produk-produk UMKM binaan PHM hasil pemanfaatan Wasteco, kini tersedia secara daring dan luring.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *