Sejumlah pemilik kendaraan di Balikpapan mengeluhkan gangguan usai mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU. Masalah yang muncul bervariasi, mulai dari mesin kendaraan yang tersendat, hingga tidak menyala sama sekali.
Fredy Janu, pemilik sepeda motor jenis matic, mengalami langsung dampak dari masalah ini. Semula, mesin motornya beroperasi normal, tapi masalah mulai terjadi selang beberapa jam mengisi bahan bakar.
“Mesin tersendat-sendat lalu mati total. Memang sempat menyala kembali, tapi setelah berjalan beberapa meter mesin motor tidak bisa dinyalakan,” ujar Fredy, Sabtu (29/3/2025).
Menghadapi problem tersebut, Fredy lantas membawa sepeda motor ke bengkel resmi tempat ia membeli kendaraan dua bulan lalu. Setelah pemeriksaan awal, mekanik menemukan aki dalam kondisi longgar. Masalah tampak terselesaikan setelah perbaikan itu, karena mesin motor kembali berfungsi normal.
Namun, saat perjalanan pulang, motornya kembali mogok. Fredy kembali melaporkan kejadian ini ke pihak bengkel, yang kemudian menjemput motornya dengan mobil derek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dugaan bahwa bahan bakar menjadi penyebab utama semakin menguat setelah pihak bengkel mengonfirmasi banyaknya pemilik kendaraan lain yang problem serupa.
“Ternyata bukan hanya motor saya. Pihak bengkel resmi mengonfirmasi ada beberapa pelanggan lain yang mengeluhkan hal yang sama setelah mengisi di SPBU tertentu,” kata Fredy.
Mengherankan! Wujud Pertamax di Tangki Kendaraan Bermasalah Tidak Umum
Problem mesin kendaraan mati total rupanya marak terjadi belakangan ini. Bengkel resmi di kawasan Dondang, Balikpapan Kota juga mengakui banyak menerima keluhan serupa. Umumnya persoalan terjadi setelah mengisi Pertamax di SPBU.
Dhea, pelanggan di bengkel tersebut mengaku aroma bahan bakar dari tangki kendaaraan yang mengalami masalah ini tidak seperti umumnya.
“Benar tadi mekanik di bengkel menunjukan pertamax yang habis dikuras dari tangki. Warna dan terutama aromanya tidak sedap. Kalau dibilang bentuknya berubah karena mengendap ditangki, nah motor ini kan tiap hari dipakai, maka mengisi bahan bakar juga rutin dong, apa bisa secepat itu perubahannya,” ungkapnya heran.
Menanggapi fenomena ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menyatatakan sedang melakukan investigasi.
“Kami sedang melakukan investigasi ke lapangan, terutama di SPBU yang dilaporkan bermasalah. Selain itu, kami juga menelusuri jalur distribusi dari depot hingga ke SPBU,” jelas Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun.
Menurut Edi, kualitas bahan bakar seharusnya terjamin, karena setiap SPBU wajib melakukan pengujian sampel sebelum menjualnya ke konsumen. Namun, untuk memastikan penyebab pasti dari keluhan ini, Pertamina menunggu hasil investigasi.
“Kami akan memberikan keterangan resmi setelah hasil investigasi keluar. Jika terbukti ada masalah, tentu akan ada tindakan lanjutan untuk memastikan kualitas bahan bakar tetap terjaga,” tutupnya.