Berita UtamaEkonomi dan Bisnis

Kunci Sukses PHM Mencatat Tiga Rekor Pengeboran di Delta Mahakam

×

Kunci Sukses PHM Mencatat Tiga Rekor Pengeboran di Delta Mahakam

Sebarkan artikel ini
Aktifitas pengeboran sumur migas oleh PHM di Delta Mahakam. (foto: ist/ilustrasi)

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mencatat rekor Rate of Penetration (ROP) tercepat sepanjang sejarah pengelolaan lapangan migas di Delta Mahakam.

Dalam capaian tersebut, rig Yani berhasil membukukan ROP sebesar 116 meter/jam pada sumur migas H-SA-510 pada Rabu, 21 Agustus 2024. Angka laju penetrasi pengeboran tersebut menjadi yang tertinggi untuk 12-1/4” surface section di lapangan Handil.

Rig Yani di bawah kendali operasi PHM turut mencatatkan ROP sebesar 111 meter/jam pada sumur H-YA-355 pada 2 Juni 2024. Catatan ini menjadi On bottom Rate of Penetration (OB ROP) tertinggi untuk 8-1/2” reservoir section di lapangan Handil.

Masih melalui operasional rig Yani, PHM mencatat rekor untuk pengeboran sumur sumur sidetrack TM-66.G1 pada Senin, 17 Juni 2024 lalu. Adapun panjang trajektori saat itu mencapai 3.300 meter, sekaligus menjadi lintasan pengeboran terpanjang di lapangan Tambora.

Istimewanya lagi, prestasi ini terukir di tengah tantangan penerapan inovasi dan teknologi pengeboran yang semakin kompleks pada era sekarang.

Metode MaxiDrill, yang merupakan teknologi master drilling PHM menjadi satu di antara faktor kunci kesuksesan tersebut.

“Rekor ini tercapai berkat optimasi metode pengeboran MaxiDrill di wilayah kerja Mahakam. Dengan demikian, perusahaan dapat mempertahankan tingkat recovery dan produksi,” jelas General Manager PHM, Setyo Sapto Edi.

Setyo juga menegaskan prinsip perusahaan untuk senantiasa menerapkan inovasi, teknologi, serta praktik-praktik engineering terbaik. Komitmen ini tentunya demi meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan efisiensi biaya operasional.

“Sesuai komitmen perusahaan, kami mengedepankan aspek HSSE. Kami menerapkan praktik-praktik terbaik, inovasi, dan teknologi yang meningkatkan keselamatan, kecepatan, serta mengurangi biaya pengeboran,” jelasnya.

Keberhasilan ini sekaligus meningkatkan motivasi pekerja di lapangan Mahakam. Meski masih harus menghadapi lapangan yang marjinal, PHM optimis masih ada room for improvement yang dapat dioptimasi.

Setyo meyakni bahwa lapangan Mahakam masih dapat diandalkan untuk terus berproduksi dan mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *