Komisi II DPRD Balikpapan mengusulkan dua program sebagai langkah strategis mengembangkan sektor pertanian dan perikanan. Kedua program ini merupakan bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Balikpapan.
Adapun dua program usulan tersebut yakni, pengembangan kelapa hibrida dan pembibitan ikan air payau. Komisi II mengharapkan program-program ini dapat mendukung kemajuan sektor pertanian dan perikanan di kota Balikpapan.
Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah, mendorong Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) dapat menindaklanjuti usulan pihaknya. Menurut dia, kawasan Balikpapan Utara cukup ideal untuk menjadi sasaran lokasi pelaksanaan di tahap awal program.
Bahkan, kawasan ini ke depannya cukup berpotensi sebagai pusat budidaya kelapa hibrida.
“Kami telah menyarankan lahan seluas dua hektare untuk pengembangan kelapa hibrida. Ini bisa menjadi produk unggulan Balikpapan ke depannya,” ujarnya.
Komisi II turut menyodorkan program pembibitan ikan air payau sebagai penyokong program budidaya ikan air tawar yang tengah berjalan.
“Kami ingin memperluas sektor perikanan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan usaha. Ini juga bagian dari langkah kita memperkuat ketahanan pangan di daerah,” imbuh politisi Partai Golkar itu.
Kedua usulan ini menjadi salah satu bahasan utama Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II yang berlangsung pada Selasa (1/7/2025). Forum tersebut merupakan bagian dari strategi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2026.
Dalam rapat, Komisi II aktif memberikan masukan konstruktif di samping mendengarkan paparan rencana kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dengan langkah ini, Komisi II ingin memastikan bahwa program yang masuk dalam RKPD, kelak memberi dampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Usulan ini kami harap bisa membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan hasil produksi daerah, dan menjadikan Balikpapan lebih mandiri dalam sektor pangan,” pungkas Adi.