Berita UtamaParlementaria

Ketua Komisi IV Sorot Alokasi Anggaran Pengadaan Sajian MBG di Balikpapan

×

Ketua Komisi IV Sorot Alokasi Anggaran Pengadaan Sajian MBG di Balikpapan

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali. (foto: ist)

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, mengungkap tantangan implementasi program pemerintah pusat berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota Balikpapan. Sorotan Politisi Golkar ini utamanya menuju pada ketersediaan anggaran untuk pengadaan menu MBG sesuai dengan syarat standar gizi yang ditetapkan.

Gasali menilai, alokasi Rp10 ribu per paket belum sesuai dengan harga bahan pangan di Balikpapan. Termasuk dengan alokasi tersebut akan mampu memenuhi komposisi gizi sesuai dengan persyaratan.

Untuk itu, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program, menurutnya, perlu memberi perhatian serius terhadap hal teknis ini.

“Program ini kan berasal dari nasional, daerah hanya menjalankan. Sempat tertunda karena mekanisme sedang digodok,” terangnya, Minggu (26/1/2025).

Dalam program ini, lanjut Gasali, pemerintah daerah berperan sebagai penerima manfaat dan pelaksana. Sedangkan BGN, bertanggung jawab langsung atas pemilihan vendor katering hingga menentukan sajian makanan.

“Bagaimana penyesuaiannya belum tahu. Kami menunggu keputusan dari MBG agar komposisi hidangan gratis untuk siswa ini sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan,” sambungnya.

Meski tidak memiliki kewenangan penuh, pengawasan terhadap pelaksanaan program tetap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk DPRD Kota Balikpapan.

Mengingat peran tersebut, Gasali menekankan pentingnya memastikan bahwa menu yang tersedia untuk siswa benar-benar memenuhi standar gizi.

“Kami memberi perhatian agar tujuan dan efektivitas MBG benar-benar berjalan dengan baik,” jelasnya.

Komisi IV DPRD Balikpapan akan terus melakukan koordinasi dengan instansi yang terlibat dalam pelaksanaan program ini. Termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penerima manfaat program dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang mengawasi aspek gizi.

Kendati begitu, Gasali tetap optimistis program ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif, terutama dalam menekan angka stunting.

“Semoga program ini efektif sekaligus bermanfaat untuk anak-anak di Balikpapan,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *