ParlementariaPolitik

Fraksi NasDem: Upaya Meningkatkan PAD Balikpapan Memerlukan Strategi Inovatif yang Realistis

×

Fraksi NasDem: Upaya Meningkatkan PAD Balikpapan Memerlukan Strategi Inovatif yang Realistis

Sebarkan artikel ini
Juru Bicara Fraksi NasDem, Puryadi, menyerahkan dokumen pandangan umum fraksinya saat Rapat Paripurna DPRD Balikpapan pada hari Rabu, 20 Agustus 2025. (foto: narasinegeri)

Fraksi NasDem DPRD Kota Balikpapan menyampaikan tiga poin penting terkait Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.

Aspek pertama yang perlu mendapat perhatian dalam Rancangan Perubahan APBD 2025 yakni, pendapatan daerah. Dalam pandangan umum fraksi NasDem, pemerintah kota harus memaksimalkan potensi ekonomi kreatif, pajak, retribusi, dan optimalisasi aset daerah.

Karena itu, fraksi menuntut adanya strategi inovatif yang realistis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Kedua, fraksi NasDem menekankan agar komposisi belanja berorientasi pada kepentingan publik dengan tetap mempertimbangkan prinsip efisiensi. 

Poin terakhir, NasDem menyoroti tambahan pembiayaan dari SILPA tahun lalu sebesar Rp113,26 miliar. Hal ini menunjukkan tingginya ketergantungan keuangan daerah pada sisa anggaran. Menurut NasDem, pemanfaatan SILPA idealnya untuk memenuhi kebutuhan mendesak, bukan pembiayaan jangka panjang.

“Perubahan APBD 2025 harus menjadi momentum untuk memperkuat fondasi pembangunan di sektor yang berdampak luas dan berkelanjutan. Dengan kehati-hatian dan keterlibatan semua pihak, kami berharap kebijakan ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Balikpapan,” sebut Juru Bicara Fraksi NasDem, Puryadi, saat membacakan pandangan umum fraksinya pada Rapat Paripurna DPRD Balikpapan, Rabu (20/8/2025).

Lebih lanjut, Puryadi menekankan bahwa perubahan APBD 2025 bukan sekadar penyesuaian angka dan alokasi anggaran. Melainkan pula instrumen adaptasi terhadap capaian target kinerja, asumsi ekonomi makro, hasil audit, dan kebutuhan pendanaan program prioritas.

Fraksi NasDem mengingatkan peran DPRD sebagai lembaga legislasi, pengawasan, dan representasi suara masyarakat. Oleh karena itu, prinsip keterbukaan, sinergi, dan kesamaan tujuan harus menjadi landasan proses perancangan perubahan APBD.

“Setiap rupiah yang dialokasikan harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Fraksi NasDem mendesak percepatan pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur. Pembangunan fasilitas kesehatan di wilayah tersebut telah melalui perjuangan lebih dari 10 tahun.

“Rumah sakit di Balikpapan Timur merupakan kebutuhan mendesak,” tukas Puryadi.

Keberadaan rumah sakit tersebut kelak mengatasi kesulitan masyarakat setempat yang selama ini harus menempuh jarak jauh dalam mengakses layanan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Berita

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Sisca Anggreni, menyoroti masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai fungsi program perlindungan sosial. Menurut pengamatannya, banyak warga yang belum memahami perbedaan antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, keduanya memiliki manfaat berbeda yang sama-sama penting