Anggota DPRD Balikpapan, Ari Sanda, mengimbau generasi muda untuk menghindari kegiatan berisiko seperti trek-trekan dan perang sarung dalam momentum Ramadan.
Ia mengingatkan bahwa aksi perang sarung tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga membahayakan keselamatan pribadi. Terlebih lagi, menurut Ari Sanda, trek-trekan di jalan raya bisa berakibat fatal bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Untuk itu masyarakat, terutama orang tua, semestinya lebih aktif mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam kegiatan berbahaya ini.
“Kami mengimbau anak-anak muda untuk selalu tertib, terutama dalam berlalu lintas. Trek-trekan bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan diri sendiri dan orang lain,” pesannya, Minggu (2/3/2025).
Maraknya aksi perang sarung saat Ramadan juga menjadi perhatian. Semula aksi ini tampak sebagai permainan tradisional, akan tetapi dalam waktu belakangan justru memicu bentrokan fisik. Bahkan, di beberapa daerah, aksi ini berkembang menjadi tawuran yang menimbulkan korban luka-luka.
Ari Sanda meminta peran aktif keluarga untuk mencegah anak-anak mereka terlibat dalam perang sarung. Pengawasan orangtua terhadap kegiatan anak menjadi penting, terutama pada malam hari.
“Sejak pukul 22.00 Wita, orangtua harus memastikan anak-anaknya ada di rumah. Jika belum pulang, segera dicari dan diawasi. Jangan sampai mereka terlibat dalam kegiatan yang berbahaya,” tambahnya.
Ari Sanda berharap Ramadan kali ini menjadi momen bagi generasi muda untuk lebih produktif. Untuk itu, ia mengajak generasi muda mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti meningkatkan ibadah, atau mengikuti aksi sosial.
“Mari jadikan Ramadan sebagai waktu untuk hal-hal yang lebih positif, demi kebaikan bersama. Dengan mengisi bulan suci ini dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, kita tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun karakter generasi muda yang lebih baik,” tutupnya.