Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ulu, memprioritaskan langkah pemantauan untuk memastikan pertumbuhan balita di wilayah tersebut.
Ahli Gizi Puskesmas Gunung Sari Ulu (GSU), Irna Nur Hasanah, menyebut pemantauan rutin berperan penting untuk mendeteksi dini potensi masalah gizi. Kegiatan penjaringan ke lingkungan dan komunitas masyarakat bertujuan memastikan tumbuh kembang setiap anak.
“Alhamdulillah, status gizi semua terpantau. Kita sering melakukan penjaringan,” ujar Irna saat ditemui pada Jumat (14/11/2025).
Selain penjaringan, fasilitas kesehatan di Balikpapan Tengah itu juga menekankan pentingnya kunjungan posyandu. Dalam hal ini, Irna mengungkap bahwa pihaknya sempat mencatat tingkat kehadiran masyarakat di kegiatan posyandu (d/s) mencapai 100 persen.
“Kita sempat mencapai d/s 100 persen. Artinya, tingkat keaktifan masyarakat untuk ikut serta memantau pertumbuhan anaknya, sangat baik,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengakui capaian tersebut tak lepas dari kolaborasi berbagai unsur. Mulai dari dukungan kader, perangkat kelurahan hingga masyarakat.
“Untuk mengangkat angka tersebut, bukan hanya dari kami, tapi juga ada peran kader, kelurahan. Jadi, komitmen kami semua,” lugasnya.
Selain langkah-langkah tersebut, Irna menyampaikan bahwa respons cepat menjadi bagian dari upaya intervensi terhadap potensi masalah gizi. “Kalau ada laporan hasil penimbangan balita itu kurang, kita bersama-sama turun ke lapangan,” akunya.
Ia menambahkan, fokus utama puskesmas adalah memastikan setiap anak mendapatkan intervensi tepat ketika ditemukan tanda-tanda gangguan pertumbuhan. Pemantauan rutin sangat penting untuk mencegah masalah gizi berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Puskesmas Gunung Sari Ulu berharap pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hadir ke posyandu terus meningkat. Sehingga, kepedulian dalam memantau perkembangan anak secara berkala terus bertumbuh dan menjadi kebiasaan. Hal ini juga akan mendorong penerapan pola hidup sehat sejak usia dini.
