Komisi III DPRD Kota Balikpapan berkomitmen untuk terus mengawasi aktivitas pengembang perumahan guna mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu fokus utama pengawasan adalah pengupasan lahan yang tidak terkendali, hingga kerap memicu banjir di kota Balikpapan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang, menegaskan bahwa pihaknya kini turun langsung ke lapangan untuk membangun komunikasi dengan para pengembang. Pengawasan ini, katanya, bukan untuk menghambat investasi, melainkan memastikan setiap pengembang melakukan pembangunan sesuai aturan.
“Kita keliling bukan untuk mengintimidasi perusahaan, tapi untuk membangun komunikasi. Banyak pengupasan lahan yang menyebabkan banjir, jadi kita ingin menginventarisasi semua pengembang,” ujar Oddang, Selasa (18/2/2025).
Menurut Oddang, salah satu penyebab utama banjir di Balikpapan adalah lemahnya pengawasan terhadap pengembang yang membuka lahan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Oleh karena itu, Komisi III DPRD berinisiatif lebih aktif melakukan inspeksi dan membangun koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan di Balikpapan berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku, tanpa merugikan lingkungan maupun masyarakat,” tegasnya.
Komisi III juga mengingatkan peran penting masyarakat dalam pengawasan pembangunan. Oddang berharap pemerintah kelurahan dan ketua RT dapat turut serta dalam memantau aktivitas pengembang di sekitar lingkungannya.
“Jika ditemukan pelanggaran, masyarakat diharapkan segera melaporkannya agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” imbaunya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa setiap perusahaan pengembang wajib memiliki izin sebelum melakukan pengupasan lahan. Hal ini sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Kalau belum ada izin, berarti melanggar,” tegasnya.
Komisi III DPRD Balikpapan berkomitmen untuk memastikan seluruh proses pembangunan berjalan sesuai aturan. Dengan pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat, diharapkan permasalahan banjir dapat diminimalkan, serta pembangunan di Balikpapan menjadi lebih berkelanjutan.