BeritaParlementaria

Sejumlah Saran Bagi Masyarakat Untuk Mengantisipasi Potensi Tindak Kriminal Selama Ramadan

×

Sejumlah Saran Bagi Masyarakat Untuk Mengantisipasi Potensi Tindak Kriminal Selama Ramadan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Balikpapan, Yusri, mengingatkan potensi tindak kriminal saat momentum Ramadan. (foto: ist)

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran dan tindak kriminal memasuki bulan suci Ramadan saat ini.

Anggota DPRD Balikpapan, Yusri, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan peralatan memasak serta faktor keamanan rumah saat ditinggalkan untuk beribadah.

Menurut dia, aktivitas memasak meningkat selama Ramadan, baik saat sahur maupun berbuka. Kondisi ini meningkatkan risiko pemicu kebakaran jika warga tidak berhati-hati dalam penggunaan kompor dan gas.

“Di bulan puasa, aktivitas memasak meningkat. Potensi kebakaran juga lebih tinggi. Ini yang harus kita waspadai bersama,” ujar Yusri, Minggu (2/3/2025).

Ia menegaskan bahwa kelalaian sekecil apa pun akan dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, warga harus selalu mengutamakan langkah-langkah pencegahan.

Untuk mengurangi risiko kebakaran, Yusri menyarakan warga untuk memastikan kompor dan peralatan listrik dalam keadaan mati sebelum meninggalkan rumah. Penggunaan selang gas berkualitas dan pemantauan kondisi regulator juga dapat mengantisipasi potensi kebocoran.

Selain potensi kebakaran, tindak kriminal, terutama pencurian rumah kosong juga cenderung meningkat saat bulan Ramadan. Banyaknya warga yang meninggalkan rumah dalam kondisi kosong untuk menjalankan ibadah ke masjid akan meningkatkan risiko. Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak mendapat pengawasan menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

“Bukan hanya kebakaran, kita juga harus waspada terhadap pencurian. Jangan sampai lengah saat beribadah,” tambah Yusri.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa rumah yang tidak memiliki sistem keamanan memadai akan lebih rentan menjadi sasaran pelaku pencurian. Guna mengantisipasi potensi tersebut, warga perlu mengunci pintu dan jendela dengan baik serta memasang sistem keamanan tambahan, seperti CCTV atau lampu sensor.

Yusri juga menyaarnkan untuk melakukan koordinasi dengan tetangga atau petugas keamanan lingkungan saat meninggalkan rumah. Dengan sistem keamanan berbasis gotong royong, ia optimis masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih tenang dan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *