BeritaParlementaria

Persoalan Kerusakan Jalan di Balikpapan Tak Lepas dari Faktor Lemahnya Penanganan Banjir

×

Persoalan Kerusakan Jalan di Balikpapan Tak Lepas dari Faktor Lemahnya Penanganan Banjir

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang. (foto: narasinegeri)

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang, menyoroti kerusakan jalan di berbagai wilayah. Persoalan infrastruktur, menurut dia, tidak boleh berlarut-larut tanpa solusi konkret.

Satu di antara titik jalan yang rusak parah, lanjut Oddang, yakni jalur poros menuju Pelabuhan Penyeberangan Feri Kariangau, Balikpapan Barat. Jalur tersebut menjadi akses lintas kabupaten/kota dan provinsi yang acap dilalui kendaraan roda dua hingga truk besar.

“Jalan ini milik provinsi dan dilintasi 24 jam. Tapi masih banyak yang berlubang,” ujar Oddang, Senin (5/5/2025).

Dari pengamatannya, penyebab utama jalan rusak di wilayah Balikpapan rerata akibat tergerus genangan banjir. Karena itu, penanganan banjir harus menjadi prioritas utama, dan melibatkan semua pihak. Tidak hanya aparatur di kelurahan.

“RT harus proaktif. Mereka adalah garda terdepan yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat,” tegasnya.

Sedangkan, bagi unsur lainnya, Oddang mengingatkan agar tidak hanya menunggu laporan warga.

“Kita harus turun langsung. Kalau ada laporan jalan rusak, kita cek di lapangan. Jangan menunggu sampai setahun tanpa perbaikan,” pintanya.

Terkhusus kepada pemerintah kota, Oddang menyarankan agar tidak ragu mencontoh langkah-langkah daerah lain. Semisal, Jawa Barat dan Surabaya. Di kedua daerah ini, kata dia, tenaga teknis pemerintah aktif memantau kondisi infrastruktur.

“Di sana, hampir 90 persen petugas teknis ada di lapangan. Mereka hafal kondisi tiap titik. Begitu ada laporan, langsung ditindaklanjuti,” ucapnya.

Sebagai anggota Dewan, Oddang merasa bertanggung jawab atas seluruh wilayah kota, bukan hanya di daerah pemilihannya. Untuk itu, ia mendorong budaya kerja yang lebih responsif terhadap persoalan masyarakat. Harapannya agar persoalan infrastruktur tertangani secara cepat dan tepat, sesuai kebutuhan warga.

“Jangan sampai kita hanya sibuk di kantor. Kondisi di lapangan yang seharusnya jadi perhatian utama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *