Anggota DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib, menaruh keprihatinan atas tren kasus diabetes. Mirisnya, kalangan generasi muda cukup mendominasi jumlah penderita.
Kondisi tersebut ia cermati dari program kesehatan yang bergulir rutin tiap akhir pekan hampir di seluruh Puskesmas.
“Biasanya Sabtu-Minggu ada senam di Puskesmas. Bisa dilihat, kelompok hipertensi biasanya diikuti oleh kalangan orangtua. Tapi kelompok diabetes, sekarang justru banyak anak muda,” bebernya, Rabu (14/5/2025).
Najib menilai, gaya hidup masyarakat, khususnya para generasi muda, berpengaruh besar terhadap meningkatnya masalah kesehatan ini.
Perubahan cara hidup, menurut dia, harus menjadi kunci dalam usaha menjaga kesehatan. Sebab faktor utama menjaga kesehatan bergantung pada pola konsumsi dan aktivitas fisik.
“Tapi semua kembali ke gaya hidup,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu tak luput menyoroti tren kalangan muda dalam mengkonsumsi minuman. Apalagi, kebiasaan ngopi saat ini, sangat jauh berbeda dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
“Kalau saya, sekarang pakai gula khusus. Kopi kadang pakai susu di pagi hari, selebihnya tanpa gula,” akunya.
Menurut Najib, umumnya kedai kekinian menyediakan minuman kopi instan yang cenderung mengandung kadar gula tinggi dan pemanis buatan. Hal ini tentunya berpotensi mengganggu kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.
“Dulu ngopi di rumah atau warung, gulanya bisa kita atur. Sekarang, kopi disajikan sudah manis sekali, tanpa kita tahu takarannya,” tegasnya.
Najib melihat kondisi ini sebagai sebuah peringatan serius. Ia berharap generasi muda mulai peduli pada gaya hidup sehat. Ia menekankan pentingnya pencegahan sejak dini.
Untuk itu, Najib mengajak masyarakat lebih peduli terhadap pola makan dan kebiasaan harian. Kiatnya, harus memprioritaskan olahraga rutin dan konsumsi makanan sehat.
“Jaga pola makan, kurangi gula, dan aktif bergerak. Itu kunci agar tidak terkena gangguan kesehatan,” pesannya.