Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan sekolah negeri di seluruh kecamatan.
Selama ini, pembangunan sekolah cenderung terfokus di wilayah perkotaan. Sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk yang padat, justru kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai.
Gasali menekankan pentingnya pemerataan pembangunan sekolah agar masyarakat tidak kesulitan dalam mengakses fasilitas pendidikan, terutama dalam zonasi tempat tinggalnya. Distribusi sekolah negeri yang menyesuaikan kepadatan penduduk di tiap kecamatan juga akan mendukung sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Kita ingin enam kecamatan di Balikpapan benar-benar mendapatkan pemerataan sekolah, tidak hanya terfokus di satu titik saja. Dengan demikian, sistem zonasi akan berjalan lebih efektif dan tidak menyulitkan orang tua serta siswa saat PPDB,” jelas Gasali, Rabu (29/2/2025).
Ia tak menampik bahwa pertumbuhan penduduk di Balikpapan tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang tersedia. Misalnya, di Balikpapan Timur yang selama ini hanya terdapat beberapa SMP Negeri, sehingga tidak menampung lulusan SD di wilayah tersebut.
“Tahun ini, SMP Negeri 28 di Manggar Baru tahun ini mulai menerima peserta didik, tapi ini belum cukup menampung lulusan SD di Kecamatan Balikpapan Timur,” sambungnya.
Gasali menilai wilayah Balikpapan Timur masih memerlukan tambahan sekolah negeri agar lulusan SD setempat ini tidak kesulitan.
Dewan juga berharap adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi untuk menambah Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan Negeri. Sehingga kelak lulusan SMP dapat tertampung di SMA/SMK Negeri yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
“Untuk tingkat SMP, kami akan terus mendorong supaya masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) agar tiap tahunnya dapat bertambah,” katanya. Dengan adanya kebijakan dan strategi tepat, Gasali optimistis pemerataan pendidikan di Balikpapan bisa teratasi secara bertahap.