BeritaParlementaria

Komisi II DPRD Balikpapan Berbagi Kiat Peningkatan PAD dengan DPRD Mahulu

×

Komisi II DPRD Balikpapan Berbagi Kiat Peningkatan PAD dengan DPRD Mahulu

Sebarkan artikel ini
Jajaran Komisi II DPRD Balikpapan berfoto dengan Komisi II DPRD Kabupaten Mahulu di gedung parlemen Balikpapan. (foto: ist)

Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyarankan agar Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berani membuat terobosan. Terutama sebagai langkah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Fauzi menilai PAD Mahulu yang masih berada di angka Rp18 miliar perlu ditingkatkan melalui langkah-langkah strategis dan konkret.

“Cukup mengejutkan, mereka menyampaikan sejumlah keluhan dan meminta masukan. Pada prinsipnya, Komisi II mendorong agar ada keberanian dari pemerintah daerah untuk keluar dari zona nyaman demi meningkatkan PAD,” ujar Fauzi, saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Mahulu di gedung DPRD Balikpapan, Selasa (6/5/2025).

Keberanian untuk melakukan terobosan menjadi penting. Salah satu contohnya, adalah menindak tegas wajib pajak yang menunggak.

“Kita harus berani melakukan dobrakan, termasuk menindak tegas tunggakan pajak daerah dari berbagai sektor,” sarannya.

Dalam kesempatan itu, Fauzi memaparkan, PAD Kota Balikpapan saat ini telah mencapai kisaran Rp1,2 triliun. Untuk mempertahankan capaian tersebut, DPRD bekerja sama dengan Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPDRD). Khususnya untuk memetakan potensi pajak yang belum tergarap oleh pemerintah.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Mahulu, Gohen Merang Sapulete, menegaskan pentignya untuk mempelajari pola peningkatan PAD dari Kota Balikpapan.

“Kita lihat PAD Kota Balikpapan sudah cukup baik. Di Mahulu sebenarnya potensinya luar biasa, sebab di sana banyak sumber daya alam seperti perusahaan sawit, kayu, tambang emas, migas, hingga batu bara,” urai Gohen.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa UMKM, rumah makan, dan penginapan menjadi sektor yang berkontribusi besar terhadap PAD Mahulu.

Selain itu, Mahulu memiliki potensi wisata seperti arung jeram, air terjun jantur, serta desa budaya serupa dengan di Kota Samarinda. Sektor pariwisata, menurut Gohen cukup menjanjikan, apabila mendapat dukungan infrastruktur yang memadai.

“Masalah utamanya adalah akses. Banyak tempat wisata belum bisa dijangkau dengan baik,” terangnya.

Gohen berharap, Mahulu bisa mengoptimalkan potensi-potensi tersebut setelah mempelajari strategi Balikpapan dalam upaya peningkatan PAD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *