BeritaParlementaria

Dewan Minta Pesantren Kilat Dioptimalkan Seiring Pengurangan Jam Belajar Sekolah Selama Ramadan

×

Dewan Minta Pesantren Kilat Dioptimalkan Seiring Pengurangan Jam Belajar Sekolah Selama Ramadan

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Iim. (foto: ist)

DPRD Kota Balikpapan menanggapi kebijakan pengurangan jam belajar sekolah selama Ramadan. Anggota Komisi IV, Iim, mengajak orangtua, guru, dan masyarakat untuk memanfaatkan momen ini untuk memperkuat nilai-nilai keislaman pada anak-anak.

“Seiring pengurangan jam belajar di sekolah, kami berharap kegiatan Ramadan dapat dioptimalkan. Anak-anak dari TK hingga SMA harus lebih aktif beribadah, mengunjungi masjid, dan mengikuti salat tarawih,” ujar Iim, Kamis (27/2/2025).

Kebijakan jam belajar ini, menurut dia, memberi kesempatan bagi siswa untuk lebih mendalami ajaran agama tanpa terbebani tugas akademik berlebihan.

Meski sekolah tetap memiliki aktivitas tertentu, orang tua dan pendidik harus memastikan waktu yang berkurang dapat terganti dengan kegiatan bermanfaat.

“Kita harus memanfaatkan Ramadan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Bacaan Al-Qur’an, pengajian, dan pesantren kilat bisa menjadi alternatif untuk memperkaya wawasan keagamaan peserta didik,” ungkap politisi PKS ini.

Lebih lanjut Iim menilai bahwa pesantren kilat sebagai solusi efektif dalam pembentukan karakter peserta didik. Seiring momentum Ramadan, kegiatan ini penting untuk semakin digencarkan di lingkungan sekolah.

“Walaupun bukan alumni pesantren, kita tetap bisa memberi ruang bagi pesantren kilat yang efektif. Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak agar memiliki pemahaman agama yang lebih kuat,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Ramadan bukan sekadar waktu untuk beribadah, tetapi juga kesempatan membangun kebiasaan baik yang berkelanjutan.

“Kita harus mengambil momen ini dengan serius. Jangan sampai Ramadan hanya diisi dengan kegiatan yang tidak produktif. Mari bersama-sama meningkatkan kualitas spiritual dan menciptakan sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat,” pesannya.

Iim berharap Ramadan tahun ini bukan sekadar menjadi bulan yang suci untuk beribadah. Namun juga bisa menjadi momen strategis untuk membentuk karakter generasi muda secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *