Minimnya ketersediaan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri di Balikpapan Timur kembali menjadi sorotan DPRD Kota Balikpapan.
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, menilai kondisi ini menjadi kendala penyerapan lulusan sekolah dasar (SD) di wilayah setempat.
Satu di antara wilayah paling terdampak adalah Kelurahan Manggar. Dengan populasi penduduk yang mencapai 40 ribu jiwa, belum ada satupun SMP Negeri di wilayah ini.
“Saat ini hanya ada tiga SMP di Balikpapan Timur, yaitu SMP 8, SMP 23, dan SMP 28. Dengan jumlah lulusan per SD mencapai 400 siswa setiap tahun, daya tampung yang ada jelas tidak mencukupi,” terang Gasali, Selasa (28/1/2025).
Akibat keterbatasan sekolah, banyak lulusan dari SD setempat terpaksa mencari SMP di luar zona tempat tinggal mereka. Padahal, sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bertujuan memudahkan siswa mengakses sekolah yang dekat dengan tempat tinggal.
Gasali mengakui bahwa pembangunan SMP 28 di Manggar Baru cukup membantu mengurangi beban daya tampung. Namun, penambahan sekolah menjadi opsi ideal untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan di Balikpapan Timur.
“SMP 28 memang menambah kapasitas, tapi jumlahnya masih belum mencukupi. Kami ingin ada pembangunan SMP baru agar siswa memiliki lebih banyak pilihan dalam zona tempat tinggalnya,” tegasnya.
Gasali juga menyoroti ketidakseimbangan pembangunan sekolah di Balikpapan. Di beberapa wilayah terdapat dua SMP Negeri yang lokasinya berdekatan, sementara daerah padat penduduk seperti Balikpapan Timur justru kekurangan sekolah.
Ketimpangan ini mengakibatkan sistem zonasi PPDB kurang efektif dan memaksa banyak siswa untuk bersekolah di luar wilayah tempat tinggal mereka.
Komisi IV DPRD berkomitmen terus mendorong pembangunan sekolah baru, terutama di wilayah yang mengalami defisit fasilitas pendidikan. Gasali menegaskan pihaknya akan mengupayakan usulan ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kami akan terus memperjuangkan pembangunan SMP baru agar distribusi sekolah lebih merata dan tidak menyulitkan siswa serta orang tua,” pungkasnya.