Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Langkah ini, sebagai wujud respons untuk meringankan beban masyarakat pascabencana.
Proses penyaluran melalui tahap koordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta posko penanganan darurat di masing-masing wilayah.
Adapun bantuan yang tersalur mencakup logistik kebutuhan dasar dan sarana pendukung penanganan bencana. Terdiri dari genset, bahan pangan siap saji, air mineral, perlengkapan sanitasi, selimut, tenda keluarga, matras, dan perlengkapan bayi. Selain itu, ada pula perlengkapan kesehatan, obat-obatan, peralatan kebersihan untuk pemulihan pasca bencana, serta dukungan logistik tambahan sesuai kebutuhan lapangan.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, bersama Kepala SKK Migas, secara simbolik melepas pengiriman paket bantuan melalui Bandara Soekarno-Hatta. Dalam kesempatan itu, Yuliot Tanjung menegaskan, langkah ini bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral pemerintah bersama SKK Migas dan KKKS.
“Kami ingin memastikan bahwa negara hadir untuk membantu warga yang terdampak, sekaligus mendukung percepatan penanganan darurat dan pemulihan kondisi di lapangan,” ujar Yuliot, (11/12/2025)
Ia menambahkan, dukungan tersebut juga sebagai simbol solidaritas dan komitmen jangka panjang sektor energi dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Sementara itu, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan pengumpulan donasi melibatkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di tiga provinsi terdampak bencana.
“Penyaluran bantuan secara kontinyu kita lakukan, hari ini terkirim seberat 12 Ton dan 146 Kilogram. Siang ini masuk cargo dan terbang menuju lokasi,” demikian Djoko Siswanto.














