Berita UtamaParlementaria

Soal Dugaan Beredarnya Pertamax Cacat di Balikpapan: Dewan Desak Uji Laboratorium

×

Soal Dugaan Beredarnya Pertamax Cacat di Balikpapan: Dewan Desak Uji Laboratorium

Sebarkan artikel ini
Pertamina melakukan pengecekan terhadap BBM jenis pertamax dan pertamax turbo yang beredar di SPBU. (ilustrasi: ist)

Komisi II DPRD Balikpapan mendesak uji laboratorium atas dugaan beredarnya Pertamax cacat yang belakangan ramai menjadi keluhan warga. Uji laboratorium atas sampel bahan bakar kendaraan bermasalah menjadi penting untuk membuktikan secara ilmiah penyebab kerusakan.

Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidik, menekankan pentingnya langkah ini demi menjamin keamanan konsumen.

“Kita harus uji di laboratorium. Supaya jelas apakah benar penyebabnya bahan bakar Pertamax,” tegas Japar, Selasa (8/4/2025).

Ia mengapresiasi respons Pertamina Patra Niaga bersama kepolisian untuk menelusuri sumber persoalaan ini. Namun demikian, Japar mengingatkan pentingnya memastikan sumber BBM yang memicu kerusakan kendaraan, sebelum menarik kesimpulan.

“Harus jelas dulu, belinya di mana. Saya khawatirnya kendaraan yang mengalami kerusakan, ternyata beli dari pom mini atau pedagang eceran,” ujarnya.

Selain itu, Japar menekankan agar upaya pelacakan asal-usul BBM harus mengacu pada kasus yang terjadi. Pasalnya meski pihak terkait telah melakukan pengecekan ke lapangan, jumlah kasus kendaraan ngadat justru belum berkurang. Menurutnya, kerusakan kendaraan tidak bisa semata dikaitkan dengan SPBU.

“Jangan langsung menyalahkan SPBU sebelum ada pembuktian. Makanya penelusuran harus akurat,” pinta politisi PKS itu.

Komisi II Segera Gali Keterangan Pertamina Patra Niaga

Dugaan beredarnya pertamax maupun pertamax turbo bermasalah mengemuka setelah maraknya kasus kerusakaan kendaraan usai mengisi bahan bakar jenis tersebut.

“Komisi II akan menindaklanjuti keluhan masyarakat mengenai permasalahan BBM ini. Karena laporan yang kami terima banyak kendaraan ngadat setelah mengisi bahan bakar kan,” imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut, Komisi II akan melakukan kunjungan lapangan ke kantor Pertamina Patra Niaga pada Rabu (9/4/2025). Selain itu, mereka juga akan melakukan inspeksi ke sejumlah SPBU di Balikpapan.

“Kami akan mendengarkan keterangan dari Pertamina Patra Niaga. Lalu kami cek ke SPBU,” sambungnya.

Menurut Japar, hasil uji laboratorium akan menjadi dasar penting dalam menindaklanjuti masalah ini. Ia juga meminta agar ada tindakan tegas jika nantinya ditemukan unsur kelalaian atas persoalan ini.

“Karena mereka yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, maka kita akan cari tahu sumber masalahnya di mana,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *