Pemerintah Kota Balikpapan idealnya masih membutuhkan sekitar 3.000 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk mengoptimalisasi pelayanan publik.
Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Danang Eko Susanto, menerangkan bahwa saat ini telah berlangsung perekrutan untuk 2.020 P3K. Pada tahap berikutnya pemerintah kota akan membuka lagi seleksi untuk kuota 700 P3K.
Kuota penerimaan dan yang akan berlangsung ini tentunya tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan ideal.
Maka dari itu, Danang menyoroti regulasi yang membatasi pengangkatan tenaga honorer yang belum mencapai dua tahun masa kerja. DPRD akan berupaya agar tenaga honorer yang sudah lama mengabdi mendapat prioritas dalam seleksi P3K.
“Kami ingin tenaga honorer yang sudah bertahun-tahun bekerja mendapat kesempatan lebih besar. Mereka telah berkontribusi untuk pelayanan di Balikpapan, dan pengalaman serta dedikasi mereka harus dihargai,” tegasnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Senin (3/2/2025).
Dengan tambahan tenaga P3K, dewan ingin pelayanan publik di Balikpapan semakin optimal dan merata ke seluruh perangkat daerah. Terlebih mencermati perumbuhan penduduk kota Balikpapan yang kini menembus angka 800 ribu jiwa. Kondisi ini tentunya menuntut tenaga untuk pelayanan publik yang lebih besar.
“Kami melihat jumlah tenaga di kelurahan masih kurang. Padahal, mereka adalah ujung tombak pelayanan masyarakat dalam berbagai urusan administrasi dan layanan lainnya. Jika jumlah penduduk terus bertambah, maka tenaga kerja di kelurahan juga harus diimbangi,” urainya.
Bukan hanya untuk kelurahan, DPRD juga mengusulkan penambahan tenaga P3K untuk sekretariat dewan. Menurut Danang, tenaga pendukung di lingkungan DPRD memiliki peran penting dalam menunjang tugas legislasi, pengawasan, serta penganggaran.
Mereka bertugas memfasilitasi berbagai kegiatan dewan, mulai dari administrasi, penyusunan laporan, hingga koordinasi antarinstansi. Tanpa jumlah tenaga yang mencukupi, efektivitas kerja DPRD dapat terganggu.