Komisi II DPRD Kota Balikpapan mendorong upaya mengurangi ketergantungan distribusi bahan pangan dari luar daerah.
Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah, menyatakan bahwa produksi pangan lokal saat ini baru mampu memenuhi 15% kebutuhan masyarakat. Selebihnya bergantung pada pasokan dari wilayah Sulawesi dan Jawa.
“Ketersediaan pangan lokal baru memenuhi sekitar 15%,” ujar Fauzi, Senin (27/1/2025).
Ia menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan agar Balikpapan dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat. “Ini yang sedang kami cari formulasinya,” sambungnya.
Ketergantungan pada pasokan luar daerah, menurutnya, membuat Balikpapan rentan terhadap gejolak harga. Untuk itu, Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) mestinya dapat lebih agresif dalam meningkatkan produksi pangan lokal.
“Kemandirian pangan adalah solusi jangka panjang,” tegasnya.
Komisi II telah memberikan masukan kepada DP3 Balikpapan. Langkah strategis awal yang disaranakan dewan yakni, berfokus pada peningkatan produksi telur, daging ayam, dan sapi.
Sebagai bagian dari fungsi pengawasan, Fauzi ingin DP3 menyampaikan laporan secara berkala, termasuk laporan program-program yang mungkin kurang terekspos.
“Kami meminta laporan per-tiga bulan untuk memantau progres DP3,” jelasnya.
Fauzi menegaskan, laporan rutin penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas kinerja DP3. Komisi II DPRD Balikpapan telah berkomitmen untuk mendukung upaya DP3 melalui pengawasan dan masukan-masukan strategis.
“Kami akan terus memantau perkembangan program peningkatan produksi pangan,” kata
Selain itu, Fauzi menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi. Melalui kerja keras pihak-pihak terkait, kota Balikpapan bisa segera mencapai tujuan kemandirian pangan.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan,” imbaunya.
Sinergi antara pemerintah dan masyarakat, menurut dia, juga krusial dalam mencapai tujuan swasembada pangan. Dukungan warga dapat mempercepat terwujudnya kemandirian pangan di Balikpapan.
“Kesadaran masyarakat penting dalam mendorong swasembada pangan,” pesannya.