Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, menyoroti kondisi tumpang tindih kewenangan antara kecamatan, kelurahan, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Situasi ini, menurutnya, menghambat pelayanan masyarakat, terutama dalam penanganan persoalan sehari-hari
pelayanan publik
Ombudsman Kaltim Tangani 253 Laporan Maladministrasi Pelayanan Publik, Mayoritas Tidak Melayani Sesuai Standar
Pelayanan publik di Kalimantan Timur (Kaltim) tampaknya belum luput dari beragam persoalan. Dalam kurun Januari-Juni 2025, Kantor Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Kaltim menangani 253 pengaduan
Serap Rp43 Miliar, Komisi II Serius Awasi Dua Proyek Kantor Mitra Kerjanya
Komisi II DPRD Kota Balikpapan menegaskan komitmen dalam mengawal kualitas pembangunan infrastruktur pelayanan publik, terutama mitra strategisnya
128 Tahun Balikpapan, Pelayanan Publik Jadi Sorotan
Peringatan hari jadi ke-128 Kota Balikpapan harus menjadi momentum refleksi bagi pemerintah kota dalam meningkatkan pelayanan publik
Banyak Dikeluhkan, Dewan Desak Pembenahan Kualitas Layanan Publik di Kecamatan
DPRD Kota Balikpapan menyoroti kualitas pelayanan publik di tingkat kecamatan yang masih jauh dari optimal. Hal ini tergambar melalui banyaknya keluhan warga
Camat Harus Aktif Awasi Pembangunan dan Tingkatkan Layanan Publik
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menekankan pentingnya peran camat dalam mengawasi proyek pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di wilayahnya
Opini Kualitas Pelayanan Publik di Kaltim dalam kurun 2024 Meningkat, Hanya Saja
Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Kalimantan Timur mencatat adanya peningkatan opini kualitas layanan publik oleh Pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim
Rakernas II Ombudsman RI: Perkuat Konsolidasi Pengawasan Pelayanan Publik
Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, menegaskan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2024 bertujuan menyatukan visi pengawasan pelayanan publik
Pengabaian Standar Pelayanan Publik Mendorong Perilaku Koruptif
Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Hery Susanto, mengingatkan bahwa pengabaian standar pelayanan publik mendorong perilaku maladministrasi

