Berita UtamaEkonomi dan Bisnis

SKK Migas Teken Perjanjian South Hub: Posisi Strategis Proyek Gas Kaltim Dalam Sistem Ketahanan Energi Nasional

×

SKK Migas Teken Perjanjian South Hub: Posisi Strategis Proyek Gas Kaltim Dalam Sistem Ketahanan Energi Nasional

Sebarkan artikel ini
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menandatangani perjanjian kerjasama komersialisasi migas di enam wilayah kerja. (foto: hmsskkm)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan proyek South Hub kelak menjadi bagian penting ketahanan energi nasional.

Proyek ini tidak hanya menjawab kebutuhan energi di Kalimantan Timur, tetapi juga mendukung pasokan LNG nasional melalui kilang LNG Badak.

“Proyek ini akan memasok gas untuk kebutuhan domestik di Kalimantan Timur melalui Sistem Kalimantan Timur. Sisa gas akan diolah menjadi LNG di Kilang LNG Badak, yang secara langsung mendukung ketahanan energi nasional,” terang Djoko usai menandatangani lima perjanjian komersialisasi migas di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Ia melanjutkan, proyek South Hub secara total akan menghasilkan tambahan 2.000 BSCF gas dan 19 juta barel kondensat. Jumlah ini tentunya semakin mengoptimalisasi Floating Production Unit (FPU) Jangkrik yang sejauh ini mendapat dukungan lapangan Jangkrik, Merakes, Gendalo, Gandang, dan Maha.

Djoko menilai kontribusi tersebut akan bertambah signifikan bagi keberlanjutan energi Indonesia. Selain itu, ia turut menyampaikan rencana proyek North Hub yang mulai beroperasi pada 2028.

“Bersama-sama, proyek-proyek ini akan menghasilkan efisiensi, pertumbuhan, dan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia dan masyarakatnya,” imbuhnya.

Langkah Awal Keberlanjutan Energi Nasional

Sebagai langkah awal, SKK Migas dan para kontraktor menandatangani lima perjanjian komersialisasi migas dari enam Wilayah Kerja (WK). Antara lain, mencakup WK Rapak, WK Selat Makassar, WK Sepinggan Timur, WK Ganal, WK Muara Bakau, dan WK Ganal Barat.

Tiga perjanjian pertama yang memuat prosedur ENTIK memberikan kejelasan hak serta kewajiban seluruh pihak. Sedangkan dua perjanjian lainnya berfokus pada pengembangan LNG sebagai dasar Keputusan Investasi Keuangan.

Penandatanganan perjanjian melibatkan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dan Managing Director Eni Indonesia, Roberto Daniele. Kemudian, Direktur Pertamina Hulu Energi East Sepinggan Sunaryanto, serta Country Manager Tiptop Indonesia, Qin Shenggao.

Peada kesempatan yang sama, Djoko turut menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kolaborasi seluruh pihak yang terlibat proyek tersebut. SKK ingin kerjasama ini mempercepat realisasi proyek South Hub sekaligus membuka jalan terlaksananya proyek North Hub.

“Dengan semangat kolaborasi dan tujuan bersama, saya yakin kita sedang mengambil langkah penting menuju masa depan industri migas Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ucap Djoko optimistis.

Tinggalkan Balasan