BeritaKesehatan

Puskesmas Gunung Sari Ilir Ungkap Manfaat Pemberian TTD, Cegah Dampak Jangka Panjang Anemia

×

Puskesmas Gunung Sari Ilir Ungkap Manfaat Pemberian TTD, Cegah Dampak Jangka Panjang Anemia

Sebarkan artikel ini
Tablet tambah darah untuk para remaja putri. (ilustrasi: ist/net)

Pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri menjadi langkah efektif mencegah dampak jangka panjang anemia. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir memfokuskan pemberian TTD pada remaja usia 12 hingga 18 tahun. 

Ahli Gizi Puskesmas Gunung Sari Ilir, Riana Angelina, menerangkan kalangan remaja merupakan kelompok rentan mengalami kadar hemoglobin rendah. Dalam kondisi tersebut, risiko gangguan kesehatan yang sering muncul adalah anemia.

Maka dari itu, puskesmas membagikan TTD bagi remaja putri yang terdeteksi anemia sebagai langkah penanganan. 

“Ada pemberian tablet penambah darah untuk remaja putri di sekolah. Mereka ini yang terdeteksi HB-nya rendah. Kalau HB rendah bisa menimbulkan anemia. Kita berikan suplemen itu seminggu sekali,” jelasnya, Selasa (25/11/2025).

Menurut Riana, pemberian TTD pada remaja tidak sekadar mengatasi anemia, tetapi juga mencegah dampak jangka panjangnya. Gangguan anemia yang berlanjut hingga memasuki usia dewasa, bahkan saat masa kehamilan, dapat memengaruhi perkembangan janin. 

“Anemia dampaknya tidak hanya kepada ibunya, tapi juga janinnya. Ketika janin itu pertumbuhannya tidak baik, akan berdampak pada kondisi kesehatannya setelah kelahiran,” imbuhnya.

Penanganan masalah anemia tidak hanya berhenti pada pemberian suplemen penambah darah. Tenaga kesehatan juga melakukan evaluasi berkelanjutan sampai kadar hemoglobinnya dipastikan kembali normal. Kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) juga menjadi media pemantauan puskesmas terhadap kondisi kesehatan kalangan remaja.

Dalam kesempatan tersebut, tenaga kesehatan maupun kader menyisipkan edukasi mengenai pentingnya pencegahan dini. Penyuluhan diberikan untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai faktor-faktor yang dapat memicu dampak jangka panjang anemia.

“Edukasi penting untuk mencegah masalah anemia. Karena gangguan ini juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi pada masalah gizi pada masa mendatang. Penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman para remaja,” tutur Riana.

Puskesmas berharap langkah-langkah tersebut mampu menekan prevalensi anemia pada remaja putri di Gunung Sari Ilir.

Tinggalkan Balasan