Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi destinasi wisata maupun edukasi, sepanjang libur Paskah 2025. Otorita IKN memeperkirakan jumlah kunjungan mencapai 8.000 masyarakat dalam kurun tiga hari.
Direktur Pengendalian Penyelenggaraan Pemerintahan dan Perizinan Pembangunan Otorita IKN, Kuswanto, menyebut total pengunjung mencapai 7.794 orang. Mayoritas masyarakat bukan sekadar berekreasi, melainkan ingin melihat langsung proses pembangunan IKN.
“Ini bukan kunjungan biasa. Mereka ingin mendapat informasi akurat dan menyaksikan progres IKN langsung dari sumbernya,” ujar Kuswanto.
Kunjungan tidak hanya berasal dari wisatawan domestik. Sejumlah pengunjung datang dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan mancanegara seperti Australia, Jepang, Prancis, Denmark, dan negara Eropa lainnya.
Sebagai contoh, Erwinsyah dari Jakarta mengaku takjub melihat kemajuan pembangunan IKN. Progres proyek ini, menurutnya, telah menjawab keraguan banyak pihak.
“Perkembangannya luar biasa. Ini bukan rencana kosong, tapi realitas,” ungkapnya.
Hampir senada, Viktor Pualilin asal Sulawesi Barat mengaku awalnya ragu terhadap kelanjutan proyek. Namun, anggapannya nerubah setelah berkunjung ke lokasi.
Untuk mendukung pengalaman pengunjung, Otorita IKN menyediakan armada bus dari rest area menuju Plaza Seremoni. Petugas lapangan membantu registrasi digital melalui aplikasi IKNOW dan memastikan kenyamanan selama tur berlangsung.
Direktur Data dan Kecerdasan Buatan Otorita IKN, Adhiguna Mahendra, menilai aplikasi IKNOW menjadi kunci pelayanan kunjungan. Pihaknya memastikan seluruh proses pendaftaran dilakukan secara digital dan tanpa biaya.
“Tidak ada biaya apa pun. Siapa pun bisa datang, cukup mendaftar di aplikasi IKNOW,” jelas Adhiguna.
Kesan Turis Internasional atas Proyek Strategis Nasional
Antusiasme juga datang dari wisatawan mancanegara. Pertama terungkap melalui turis Australia, Thomas, yang telah beberapa kali mengunjungi IKN. Kunjungan tersebut sengaja ia lakukan demi mengikuti progres pembangunan bakal pusat pemerintahan modern dengan konsep ramah lingkungan itu.
Bahkan turis asal Jepang, Ikuma, menyampaikan kekagumannya atas konsep kota hijau di IKN.
“Minim polusi, banyak ruang hijau. Ini sangat berbeda dari kota besar lainnya,” kesannya.
Dua warga negara Prancis, Duthu dan Rancon turut menyampaikan kesan positif. Mereka tidak menyangka proyek strategis sebesar IKN, justru terbuka untuk publik.
“Kami kaget saat tahu proyek ini bisa dikunjungi langsung. Kami mendapat banyak informasi yang sebelumnya sulit diakses,” ucap Duthu.
Rancon menambahkan bahwa konsep pembangunan berkelanjutan di IKN sangat menginspirasi.
“Penataan kawasannya rapi, alami, dan penuh tanaman. Kami ingin kembali suatu hari nanti,” singkatnya.