Pemerintah Kota Balikpapan menyerahkan sapi kurban bantuan Presiden RI kepada panitia Masjid Jami Al Ula, Baru Ulu, pada Jumat (6/6/2025). Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan memastikan sapi jenis simmental cross itu sehat dan memenuhi syarat kurban.
Sekretaris DKP3, Hidayat Nihe, menerangkan bahwa sapi berbobot 830 kilogram tersebut hasil ternak petani di kawasan Kilometer 15, Balikpapan Utara.
“Sapi ini sudah diternak selama tiga tahun oleh Pak Zainuri. Beratnya 830 kg, dan diperkirakan menghasilkan daging kurban 350 kg,” jelasnya saat acara serah terima sapi kurban bantuan masyarakat dari Presiden RI.
Sebagai produksi ternak lokal, sapi tersebut tidak perlu melalui proses karantina seperti umumnya sapi kurban impor. Meski demikian, DKP3 tetap menerapkan pengecekan sesuai prosedur pelaksanaan kurban.
“Kita kawal langsung dari peternaknya. Sudah kami periksa dengan metode ante mortem dan sudah divaksin lengkap,” sebut Hidayat.
Vaksinasi yang berlaku meliputi pencegahan penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD) serta penyakit mulut dan kuku (PMK). Sehingga, DKP3 menggaransi sapi ini telah bebas dari kedua penyakit hewan tersebut.
Pilih Ternak Zainuri, DKP3 Perlu Survei Sebulan
Selain faktor kesehatan, sapi bantuan presiden ini juga telah memenuhi kriteria pemerintah pusat. Syarat utamanya, kata Hidayat, yakni berbobot minimal 800 kg dan hasil ternak petani lokal.
“Kebijakan ini sekaligus untuk mendorong produktivitas peternak lokal, sekaligus mereka juga bisa mendapat manfaat ekonomi dari program bantuan ini,” jelasnya.
Untuk memilih sapi kurban tersebut, DKP3 harus melalui survei ke seluruh peternakan di Balikpapan sejak bulan lalu. Hasilnya memang hanya ternak Zainuri yang paling memenuhi persyaratan.
“Untungnya ada satu yang lolos. Karena jatah tiap kabupaten atau kota untuk program ini hanya satu ekor,” sambung Hidayat.
Rencananya, petugas Rumah Potong Hewan (RPH) Balikpapan akan menyembelih sapi yang diberi nama “Madukoro” tersebut pada Sabtu (7/6/2025). Petugas RPH tersebut termasuk dalam tim JULEHA, yaitu Juru Sembelih Halal yang telah bersertifikasi nasional.
“Kami ingin memastikan prosesi penyembelihan memenuhi ketentuan syariat, dagingnya sehat, higienis, dan halal,” demikian Hidayat.