Badak LNG mencatatkan sejarah melalui rekor pengapalan LNG ke-10.000 pada Kamis, 12 Juni 2025. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam kiprah perusahaan selama hampir lima dekade mendukung kebutuhan energi dunia.
Plt. Director & COO Badak LNG, Feri Sulistyo Nugroho, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh jajarannya. Pencapaian ini, menurutnya, sebagai hasil kolaborasi yang konsisten dalam menjaga keandalan operasi dan keselamatan kerja.
“Pengapalan LNG ke-10.000 ini bukan sekadar angka. Ini adalah simbol konsistensi dan dedikasi kami terhadap keberlanjutan energi,” ungkap Feri saat seremoni di Lindungan Lingkungan Perairan (LLP) Badak LNG.
Pengapalan kali ini menggunakan kapal Vivirt City LNG berkapasitas 158.000 meter kubik menuju Filipina. Sejak pengapalan pertama tahun 1977 oleh kapal LNG Aquarius ke Jepang, Badak LNG terus menjaga performa pengiriman yang aman dan andal.
Sepanjang kurun waktu tersebut, Badak LNG telah mengirim LNG ke berbagai negara di Asia dan dunia. Capaian ini mencerminkan kepercayaan pasar global terhadap mutu dan keamanan pasokan LNG dari Indonesia.
Persiapkan Kilang Train F Demi Mengakomodir Pasokan Gas North Ganal
Feri juga membocorkan rencana perusahaan yang kini tengah mempersiapkan pengaktifan kembali Train F. Kilang ini akan berfungsi mengakomodir pasokan gas dari North Ganal temuan ENI.
Reaktivasi Train F, menurut dia, akan memperkuat keberlanjutan industri LNG nasional di tengah tantangan global.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi Badak LNG terhadap perekonomian daerah.
“Momentum ini memperkuat posisi Badak LNG sebagai penopang ekonomi Bontang. Kami berharap Train F bisa beroperasi dalam jangka panjang,” ucapnya saat menghadiri seremoni.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris, tak luput menyampaikan apresiasi. Dengan capaian ini, Badak LNG patut menjadi role model industri LNG Indonesia.
“Dari pengapalan pertama hingga ke-10.000, Badak LNG menunjukkan kualitas, semangat, dan dedikasi luar biasa,” kata Azhari.
Selanjutnya, Azhari menyatakan temuan gas di North Ganal membuktikan masih tingginya potensi migas di Indonesia. Hal ini tentunya akan menjadi daya tarik investor global.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama antar pihak dalam mendorong kontribusi industri hulu migas untuk negara.
Pencapaian ini menegaskan predikat Badak LNG sebagai pelaku strategis dalam bisnis energi dunia. Sekaligus mitra terpercaya dalam menjaga kesinambungan energi masa depan.