Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, mendukung pelaksanaan pasar murah sebagai langkah strategis menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menginisiasi kegiatan ini untuk memastikan harga masyarakat tetap bisa menjangkau kebutuhan bahan pokok sehari-hari.
“Harganya harus standar, tidak boleh ada kenaikan tidak wajar, tetapi juga tidak boleh terlalu rendah agar tidak mengganggu pasar rakyat,” ujar Budiono saat meninjau program pasar murah, Senin (24/2/2025).
Ia menegaskan bahwa keseimbangan harga harus tetap terjaga agar tidak merugikan pedagang di pasar tradisional. Jika harga di pasar murah jauh lebih rendah, maka pedagang kecil bisa terdampak dan mengalami penurunan daya saing. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengatur harga dengan bijak agar program ini tidak memicu gejolak di pasar.
Pasar murah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan, distributor, dan sektor swasta, guna memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar. Pemerintah Kota Balikpapan menjadwalkan kegiatan ini berlangsung hingga Sabtu, 28 Februari 2025, menjelang Ramadan.
Selain pasar murah, pemerintah juga merencanakan penyelenggaraan pasar Ramadan sebagai tindak lanjut program ini. Budiono berharap Pasar Ramadan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. Sekaligus memberikan kesempatan bagi pedagang untuk tetap berjualan.
Dukungan terhadap pasar murah datang dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha. Warga menyambut baik inisiatif ini karena membantu mereka mendapatkan kebutuhan dengan harga lebih terjangkau di tengah kondisi perekonomian saat ini.
Sementara itu, DPRD Balikpapan berkomitmen terus memantau perkembangan harga serta memastikan program ini berjalan sesuai tujuan. Dengan langkah-langkah strategis, antara lain pasar murah dan pasar Ramadan, inflasi daerah dapat terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga.