Ekonomi dan BisnisParlementaria

Tanpa Akses Permodalan, Pelaku Usaha di SIKT Balikpapan Timur Sulit Bersaing

×

Tanpa Akses Permodalan, Pelaku Usaha di SIKT Balikpapan Timur Sulit Bersaing

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Suriani (paling kiri), saat kunjungan lapangan di SIKT Balikpapan Timur. (foto: ist)

Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT) di Balikpapan Timur memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, keterbatasan modal masih menjadi kendala utama bagi para pelaku usaha di sentra tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Suriani, menilai penting dukungan permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di SIKT. Agar para pelaku usaha dapat berkembang dan meningkatkan daya saing.

Suriani menerima berbagai keluhan dari para pelaku usaha di SIKT. Salah satu yang paling menonjol datang dari pengusaha budidaya jamur tiram.

Mereka mengaku kesulitan meningkatkan produksi karena terbatasnya akses permodalan. Akibatnya, peluang memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk mereka masih terhambat.

Suriani menegaskan akses permodal yang mudah menjadi solusi tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Satu di antara opsinya adalah kredit berbunga rendah atau skema kredit fleksibel yang sesuai dengan kondisi usaha.

“Tanpa dukungan modal yang cukup, sulit bagi mereka untuk berkembang lebih jauh dan meningkatkan kapasitas produksi,” ujar Suriani usai kunjungan lapangan di SIKT, Kamis (30/1/2025).

Ia pun mendorong pemerintah untuk berperan lebih aktif dalam memberikan solusi bagi para pelaku UMKM di SIKT. Pemerintah bisa menjalin kerja sama dengan perbankan maupun lembaga keuangan lainnya untuk membuka akses permodalan bagi pelaku usaha.

“Mereka butuh dukungan nyata, bukan hanya program yang sulit dijangkau. Dengan modal yang cukup, mereka bisa meningkatkan produksi, memperluas pasar, dan bersaing lebih baik,” jelasnya.

Sembari itu, pemerintah juga bisa memberikan pendampingan terhadap pelaku UMKM juga menjadi langkah penting. Suriani mencermati bahwa pelaku usaha di SIKT belum memahami strategi bisnis modern. Mulai dari pengelolaan usaha yang efektif, strategi pemasaran digital, maupun inovasi produk.

Melalui pelatihan-pelatihan strategi bisnis modern, pelaku usaha akan terbantu untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *