Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Talisayan–Maloy sukses melalui tahap penyaluran tegangan pertama (energize). Tahapan krusial itu berlangsung selang sepekan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Keberhasilan tersebut menjadi catatan monumental PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur (UPP KLT) 3.
Jaringan transmisi sepanjang 226,512 kilometer sirkuit (kms) itu menghubungkan sebanyak 312 tower antara Kabupaten Berau dengan Kutai Timur. Infrastruktur kelistrikan tersebut kini menjadi fondasi baru bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Timur.
Keberhasilan tersebut sekaligus menjadi sinyal bahwa sistem kelistrikan Kalimantan Timur siap menopang daya yang besar dan stabil.
Manager PLN UPP KLT 3, Junaedi, menerangkan bahwa SUTT 150 kV tersebut semakin menjamin kestabilan pasokan di samping memperkuat keandalan sistem kelistrikan. Kemudian memangkas risiko penurunan tegangan (drop voltage) yang selama ini menjadi kendala operasional industri dan konsumsi rumah tangga.
Dengan kapasitas 150 kV double hawk (kapasitas 300 MVA per sirkit), infrastruktur listrik itu tentu bakal membuka keran investasi. Plus kesiapan Gardu Induk (GI) dengan potensi penyaluran daya hingga 30 MVA, maka jalur ini siap menyambut pertumbuhan industri. Termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Investasi Strategis Bagi Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, meyakini proyek tersebut merupakan investasi strategis bagi kemajuan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kaltim.
“Dengan beroperasinya SUTT 150 kV Talisayan–Maloy, PLN menerangi masa depan. Ini adalah janji untuk kehidupan yang lebih baik, layanan publik yang optimal, dan iklim usaha yang kondusif,” ungkap Basuki, Rabu (5/11/2025).
Keandalan pasokan listrik menjadi pondasi penting bagi ratusan ribu pelanggan untuk mengakses informasi hingga menjalankan bisnis di era digital. Listrik yang stabil juga menjadi faktor krusial bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan produksi. Bagi sektor pariwisata, kestabilan suplai listrik akan meningkatkan kualitas layanan sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.
Sedangkan, potensi daya 30 MVA akan memberikan kepastian jangka panjang bagi investor besar, menciptakan lapangan kerja, hingga menimbulkan efek berganda (multiplier effect) perekonomian.
Basuki menambahkan, pencapaian ini tak lepas dari komitmen terhadap pemberdayaan industri nasional. Dalam catatan PLN, proyek ini mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 75,72 persen.
“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan seluruh pihak, di antaranya Pemerintah Daerah, BINDA Kaltim, Kejaksaan Tinggi Kaltim, BPN Kaltim dan masyarakat setempat. Dukungan ini menjadi kunci keberhasilan karya anak bangsa,” tutur Basuki.














