BeritaKesehatan

Strategi Puskesmas Gunung Sari Ulu Meningkatkan Kehadiran Masyarakat di Posyandu

×

Strategi Puskesmas Gunung Sari Ulu Meningkatkan Kehadiran Masyarakat di Posyandu

Sebarkan artikel ini
Ahli Gizi Puskesmas Gunung Sari Ulu, Irna Nur Hasanah. (foto: narasinegeri)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ulu berhasil mendorong tingkat kehadiran masyarakat ke posyandu. Hal ini ditunjukan dari catatan day care service (d/s) yang mencapai 100 persen. 

Ahli Gizi Puskesmas Gunung Sari Ulu, Irna Nur Hasanah, S.Gz, menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi capaian tersebut.

Berawal dari langkah pengawasan, tenaga kesehatan setempat kemudian berinisiasi menggiatkan penjaringan. Pendataan secara berkala itu dilakukan menyasar ke lingkungan maupun komunitas masyarakat. Termasuk melalui kegiatan-kegiatan posyandu di lingkungan RT.

Dalam kegiatan tersebut, puskesmas harus memastikan kondisi setiap balita di wilayah Gunung Sari Ulu, dapat tercatat.

“Kita mengintensifkan penjaringan. Alhamdulillah, semua terpantau,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Irna menambahkan, capaian d/s 100 persen itu bukan semata karena upaya tenaga kesehatan. Melainkan ada peran kader posyandu dalam melakukan penyuluhan dan mengedukasi keluarga tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak. Di samping itu ada pula dukungan perangkat kelurahan dan pihak lainnya.

“Untuk mencapai angka tersebut, bukan hanya dari kami, tapi juga ada peran kader dan kelurahan. Jadi, komitmen kami semua,” katanya.

Selanjutnya, menurut Irna, keaktifan masyarakat ke posyandu semakin memudahkan langkah pengawasan hingga deteksi dini terhadap potensi persoalan gizi anak. Dengan begitu, penindakan lebih lanjut dapat segera diambil untuk mencegah masalah yang lebih serius.

Puskesmas memanfaatkan setiap laporan hasil penimbangan balita sebagai instrumen analisa dan evaluasi. Ketika ada data yang menunjukkan penurunan atau stagnasi pertumbuhan, maka dapat segera melakukan penanganan. 

“Kalau ada laporan hasil penimbangan balita itu kurang, kita bersama-sama turun ke lapangan. Jadi memang benar-benar kita fokuskan,” ujar Irna.

Posyandu merupakan titik kontrol penting. Dengan d/s mencapai 100 persen, puskesmas memiliki data lengkap terkait tren pertumbuhan anak. Irna berharap capaian tersebut dipertahankan sebagai standar pelayanan. 

“Langkah ini memerlukan upaya bersama. Komitmen kita menjaga kualitas tumbuh kembang anak,” tutup Irna.

Tinggalkan Balasan