Sebagian besar kalangan anak muda di Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah terdiagnosis pra-diabetes (pra DM). Tren tersebut mencermati sejumlah hasil skrining Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas) setempat.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa kelompok usia muda yang selama ini dianggap rendah risiko, belakangan justru tergolong rentan.
Dokter Umum Puskesmas, dr. Yulia Permatasari, menjelaskan pra DM merupakan kondisi kadar gula darah seseorang berada di atas normal. Namun belum mencapai batas diabetes.
“Diabetes itu ada dua kategori, ada pra DM. Artinya seseorang belum diabetes tapi angka pemeriksaannya mendekati diabetes. Dan sekarang ini juga banyak dialami anak-anak muda,” terangnya, Sabtu (6/12/2025).
Ia mengingatkan bahwa diabetes dikenal sebagai mother of diseases karena berpotensi menimbulkan komplikasi pada banyak organ vital. “Kalau tidak terkendali, biasanya muncul komplikasi ke semua organ. Kalau misalnya ke sirkulasi darah, jadi hipertensi,” imbuhnya.
Dalam kondisi tersebut, penderita harus menerapkan pengaturan pola makan yang semakin ketat. “Diabetes tidak boleh banyak yang manis, sedangkan hipertensi tidak boleh banyak yang asin. Berarti harus lebih teliti lagi memenuhi asupannya,” tuturnya.
Melalui hasil skrining juga, puskesmas mengindikasi tren tersebut terpengaruh oleh pola gaya hidup anak muda.
Yulia menyebutkan peredaran makanan dan minuman tinggi gula di sekitar lingkungan generasi muda saat ini menjadi faktor yang sulit dihindari. “Sering anak-anak muda nongkrong mengonsumsi minuman mengandung gula. Rata-rata mereka tidak tahu standar konsumsi gula harian. Sesuai anjuran kesehatan itu sehari empat sendok makan,” ungkapnya.
Selain itu, gaya hidup sendentari akibat penggunaan gawai memperburuk risiko. Kebiasaan tersebut, menurut Yulia, membuat anak muda kurang melakukan aktivitas fisik sehingga makin rentan terserang penyakit tidak menular. “Tanpa disadari kebiasaan ini menjadikan mereka semakin rentan,” tutupnya.














