BeritaKesehatan

Puskesmas Sorot Rendahnya Partisipasi Kelas Ibu Hamil di Gunung Sari Ulu

×

Puskesmas Sorot Rendahnya Partisipasi Kelas Ibu Hamil di Gunung Sari Ulu

Sebarkan artikel ini
Selain tingkat partisipasi kelas ibu hamil, kepedulian masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anak ke puskesmas juga masih rendah. (foto: ist/pkmgsu)

Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas) Gunung Sari Ulu menyorot rendahnya partisipasi warga dalam kelas ibu hamil. Kondisi tersebut mendapat perhatian serius, mengingat pentingnya kegiatan tersebut sebagai sarana pemantauan kesehatan ibu dan janin.

“Partisipasi kelas ibu hamil masih rendah. Kita harapkan bisa lebih aktif,” ujar Penanggung Jawab KIA Pukesmas Gunung Sari Ulu, Ni Wayan Sri Megawati, Rabu (10/12/2025).

Kondisi ini nyaris sama halnya dengan keaktifan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anak. “Keaktifan masyarakat untuk memeriksa kesehatan juga kurang,” tambahnya. 

Megawati menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, kelas ibu hamil menjadi sarana untuk memastikan kondisi kehamilan ibu dan janin. 

Kegiatan ini juga memuat edukasi bermanfaat mengenai kebutuhan kesehatan ibu selama masa kehamilan. Dalam kegiatan, peserta bisa konsultasi kehamilan, edukasi tentang persiapan tahap menyusui, imunisasi, pola asuh, serta pemenuhan gizi ibu dan anak. 

Sebenarnya ini penting sekali supaya mereka juga bisa memantau kondisi dan pertumbuhan janinnya. Juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tahap setelah melahirkan,” jelasnya.

Kelas ibu hamil juga menjadi kesempatan bagi ibu hamil untuk memahami fungsi Buku KIA. “Itu isinya lengkap, buku itu membantu untuk mengontrol kondisi kesehatan. Pemahaman ibu-ibu tentang Buku KIA itu juga penting,” imbuhnya.

Sebagai langkah meningkatkan partisipasi kelas ibu hamil dan kepedulian untuk memeriksakan kesehatan, puskesmas mengoptimalkan peran kader posyandu. Tak luput juga melibatkan pengurus RT untuk memastikan pendataan ibu hamil dan mengikuti layanan.

“Kami koordinasi, kalau ada warganya yang hamil, kita minta harus periksa ke puskesmas. Supaya kita mengetahui kondisinya seperti apa,” kata Megawati.

Ia menambahkan, kelas ibu hamil merupakan bagian dari pelayanan terpadu yang bertujuan menurunkan risiko kematian ibu dan bayi (AKI). Sekaligus upaya mencegah potensi stunting pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

“Jadi memang harus kita perhatikan betul kesiapannya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan