Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir mengoptimalkan pembagian bubuk larvasida kepada warga. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya mencegah demam berdarah dengue (DBD).
Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Annisa Nur Azzahrah, menerangkan pendistribusian larvasida untuk merespon situasi peningkatan sarang jentik. Terlebih mengamati intensitas curah hujan akhir-akhir ini berpotensi memicu munculnya genangan air, tempat berkembangbiaknya jentik menjadi nyamuk dewasa.
Pembagian larvasida dilakukan melalui kader juru pemantau jentik (jumantik) di setiap RT. Mereka sekaligus menjadi ujung tombak dalam memastikan wadah penampungan air warga tetap steril dari jentik.
“Kami membagikan bubuk larvasida melalui kader jumantik yang ada di tiap RT. Mereka ini juga melakukan pemeriksaan jentik berkala untuk memastikan tempat penampungan air aman,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Annisa menjelaskan bahwa larvasida digunakan pada wadah penampung air yang sulit dikuras secara rutin. Dengan cara ini, jentik yang berkembang dapat ditekan sebelum berubah menjadi nyamuk dewasa pembawa virus dengue.
Kader jumantik turut berperan penting mendeteksi dini potensi sarang nyamuk di rumah warga melalui kegiatan pemeriksaan jentik berkala (PJB).
Ia menambahkan, upaya memutus siklus hidup jentik menjadi cara paling efektif untuk menekan kasus DBD. Teknisnya melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pola 3M (menguras, menutup, dan mengubur).
“Kalau tidak ada jentik, maka tidak ada nyamuk yang menjadi perantara virus dengue penyebab demam berdarah,” tegasnya.
Dalam situasi meningkatnya risiko DBD, peran warga tidak kalah penting. Annisa menekankan bahwa laporan masyarakat akan membantu mempercepat penanganan dini, khususnya terkait potensi kasus dan kondisi lingkungan yang berisiko.
“Yang jadi prioritas kami adalah laporan dari masyarakat. Warga harus proaktif menginformasikan kepada kader supaya penanganan bisa lebih cepat,” tuturnya.














