Masyarakat khususnya kalangan orang tua, memiliki peran dalam menanamkan pentingnya kesehatan gigi sejak dini. Kebiasaan anak dalam menjaga kebersihan gigi perlu dimulai dari lingkungan keluarga.
Hal tersebut menjadi perhatian utama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ulu. Terlebih, mengamati kondisi tingginya risiko karies (kerusakan gigi) terhadap anak-anak di wilayah Balikpapan Tengah itu.
“Peran orang tua penting untuk membiasakan anak menjaga kesehatan gigi sejak dini. Makanya orang tua harus memahami bahwa kesehatan gigi ini penting,” terang Penanggung Jawab Poli Gigi Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Rosmalia Indah, pada Kamis (13/11/2025).
Ia melanjutkan, bahwa kerusakan gigi anak berpengaruh pada kemampuan mencerna makanan. Terganggunya proses pencernaan tentu menyebabkan penyerapan gizi menjadi tidak optimal, sehingga pertumbuhan anak terhambat.
“Kalau giginya rusak, anak-anak sulit mencerna makanan. Akhirnya penyerapan gizi itu jadi berkurang,” tuturnya.
Mencermati hal itu, Puskesmas Gunung Sari Ulu berupaya mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua. Edukasi mengenai pola perawatan gigi yang benar, disampaikan melalui berbagai kegiatan, penyuluhan di posyandu, sekolah, serta kelas ibu balita, .
“Makanya kami terus mengedukasi tentang pola merawat gigi yang benar,” sebut drg. Rosmalia.
Dia menambahkan, orang tua juga patut memperhatikan pola makan anak. Kebiasaan konsumsi makanan atau jajanan manis tanpa diiringi rutinitas membersihkan gigi, akan meningkatkan risiko keluhan kesehatan.
“Orang tua perlu mengawasi pola konsumsi anaknya untuk mencegah kerusakan gigi,” imbau drg. Rosmalia.
Membiasakan pola hidup sehat, katanya, harus dilakukan secara konsisten. Orang tua mesti terbiasa mengingatkan anak untuk menyikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
Tak kalah penting, memeriksakan anak ke dokter gigi secara berkala setiap enam bulan. Pemeriksaan ke fasilitas kesehatan atau puskesmas berguna untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan gigi dan mulut pada anak.
“Jangan menunggu sakit, baru membawa anaknya ke dokter gigi,” pesannya.












