Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas) Gunung Sari Ulu menekankan pentingnya deteksi dini anemia pada masa kehamilan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan langkah penanganan berjalan tepat.
Penanggung Jawab KIA Puskesmas Gunung Sari Ulu, Ni Wayan Sri Megawati, menegaskan identifikasi awal sebagai tahapan krusial penanganan anemia. Maka dari itu, penting bagi setiap ibu agar dapat menjalani skrining pada trimester pertama masa kehamilan.
Tahapan ini mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan head to toe. Kemudian juga pemeriksaan laboratorium untuk mengecek kadar hemoglobin (Hb), gula darah, triple eliminasi meliputi HbsAg, sifilis, HIV. Selanjutnya ada pemeriksaan kadar protein urine untuk mendeteksi potensi preeklamsia.
Jika kadar Hb ibu hamil terdeteksi di bawah batas normal 12 g/dL, maka pihaknya akan mengkonsultasikan pada tim gizi.
“Kalau terdeteksi ada anemia, kita sarankan ibu hamil cek Hb-nya setiap dua minggu. Nanti kita pantau perkembangannya,” jelasnya, Selasa (9/12/2025).
Sembari melakukan pemantauan, tim gizi turut memberikan tablet tambah darah (TTD). Selain itu, tenaga kesehatan juga menerapkan pengaturan pola makan untuk mendukung proses pemulihan Hb ibu hamil. “Asupan gizinya juga harus diatur, bukan cuma diberi suplemen saja. Jadi makannya juga diatur,” sambung Megawati.
Untuk ibu hamil dengan kondisi anemia yang lebih parah, Puskesmas melakukan intervensi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Upaya ini untuk mempercepat pemulihan kadar Hb sekaligus menjaga kesehatan ibu dan janin sepanjang masa kehamilan.
Megawati menegaskan bahwa pelayanan ibu hamil menjadi prioritas Puskesmas Gunung Sari Ulu dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI). Upaya deteksi dini dan intervensi gizi juga berkaitan dengan pencegahan stunting dan keberhasilan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Memang harus kita perhatikan betul kesiapan ibunya,” ujarnya.
Anemia pada ibu hamil bukan masalah ringan. Megawati mengungkap, keluhan tersebut meningkatkan risiko keguguran, pendarahan saat persalinan, maupun bayi lahir tidak dalam kondisi fisik ideal.














