Pemantauan kesehatan para penyandang disabilitas menjadi perhatian Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir.
Dokter Umum Puskesmas, dr. Vikri, menerangkan pemantauan kesehatan penyandang disabilitas pada dasarnya tak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. “Sebenarnya untuk kalangan disabilitas ini hampir sama seperti masyarakat umumnya,” tukasnya, Jumat (21/11/2025).
Namun demikian, Vikri tetap menekankan pentingnya langkah ini, agar kelompok rentan sekaligus memahami faktor yang dapat memicu risiko penyakit.
Dalam arti lain, para penyandang disabilitas harus juga memahami pentingnya pola hidup sehat. Misalnya, menghindari konsumsi makanan kurang sehat untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular. Kemudian, rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran.
Vikri menyarankan kepada para penyandang disabilitas untuk rutin melakukan olahraga ringan. Atau aktif mengikuti kegiatan komunitas, semisal senam bersama.
“Kalangan disabilitas biasanya terbatas dalam beraktivitas, jadi kita dorong untuk meningkatkan lagi aktivitas fisiknya,” katanya.
Vikri menekankan bahwa upaya menjaga kesehatan pada kalangan disabilitas pada prinsipnya sama dengan kelompok non-disabilitas. Hanya saja, kalangan ini perlu pendampingan dan dukungan.
Untuk itu, ia mengajak keluarga, pendamping, dan komunitas masyarakat lainnya untuk mendukung keterlibatan kelompok disabilitas pada rutinitas sehat.
Sampai saat ini, puskesmas telah melakukan skrining terhadap 40an penyandang disabilitas di wilayah Gunung Sari Ilir. Layanan ini menyasar berbagai rentang usia, mulai dari lansia, kelompok produktif, hingga anak sekolah.
Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan hemoglobin menjadi fokus utama kegiatan skrining untuk menilai risiko penyakit tidak menular. Meski demikian, puskesmas belum menemukan adanya gejala yang memerlukan tindakan serius.
“Ada yang kita temukan, dia terdeteksi kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi, tapi belum pernah melakukan kontrol rutin,” sebut Vikri.
Pemeriksaan secara teratur, menurutnya, menjadi langkah penting dalam mencegah komplikasi. Ia kembali mengingatkan warga disabilitas agar konsisten menerapkan pola hidup sehat. “Jadi kita edukasi mereka untuk rutin melakukan kontrol ke puskesmas atau faskes (fasilitas kesehatan)-nya,” tutup Vikri.














