BeritaBerita Utama

Puskesmas Atensi Faktor Pemicu Masalah Stunting di GSU: Pernikahan Dini Hingga Kehamilan di Luar Nikah

×

Puskesmas Atensi Faktor Pemicu Masalah Stunting di GSU: Pernikahan Dini Hingga Kehamilan di Luar Nikah

Sebarkan artikel ini
Kepala Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Niken Giri Wardhani. (foto: narasinegeri)

Faktor sosial dan pola asuh memberi pengaruh besar terhadap potensi stunting di Balikpapan Tengah, khususnya Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU). Tren kehamilan di luar nikah dan pernikahan dini mendapat perhatian serius Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.

Kepala Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Niken Giri Wardhani, mengakui bahwa faktor kesiapan orang tua berperan besar dalam tumbuh kembang anak. Orang tua yang menikah muda, umumnya belum memiliki kemampuan dalam mengasuh dan memenuhi gizi anak.

“Kasus stunting yang terjadi umumnya karena latar belakang kehamilan di luar nikah dan pernikahan dini. Jadi orang tua tidak bisa mengurus, bayinya dititipkan ke neneknya. Sehingga bayi tidak mendapat pola asuh yang tepat, dan itu berdampak pada asupan gizi,” jelas Niken, Selasa (11/11/2025).

Menyikapi kondisi tersebut, Puskesmas GSU turut menekankan pendekatan sosial dalam pencegahan stunting di samping intervensi gizi.

Saat ini, tenaga kesehatan aktif melakukan pendampingan terhadap calon orang tua muda, terutama mereka yang masih berusia di bawah umur. Pendampingan ini meliputi edukasi kesehatan reproduksi, gizi, dan perencanaan keluarga.

“Kita melakukan pendampingan karena calon orang tua ini masih di bawah umur. Jadi kita edukasi langsung, dan sampai sekarang terus kita follow up,” sebut Niken.

Ia membenarkan bahwa rata-rata kasus stunting di GSU terjadi akibat kurangnya kesiapan orang tua dalam mengasuh anak. Hal ini karena minimnya pemahaman mengenai pola asuh yang benar.

“Di Gunung Sari Ulu, rata-rata begitu. Lebih kepada pola asuhnya, karena kesiapan dari orang tua yang kurang. Makanya, edukasi dari segi sosial juga menjadi perhatian kami,” tegasnya.

Dalam pendekatan edukatif, Puskesmas Gunung Sari Ulu menggandeng berbagai pihak. Mulai dari kader posyandu masing-masing Rukun Tetangga (RT), PKK, hingga aparatur kelurahan.

“Pencegahan stunting itu harus dari hulu, termasuk dari kesiapan keluarga dan kesadaran sosial. Karena kalau pola asuhnya baik, gizi anak pun akan terpenuhi dengan benar,” pesan Niken.

Tinggalkan Balasan