BeritaSosial

PLN Latih Respons Situasi Darurat, Simulasi Libatkan Brimob dan BPBD Balikpapan

×

PLN Latih Respons Situasi Darurat, Simulasi Libatkan Brimob dan BPBD Balikpapan

Sebarkan artikel ini
PLN UIP KLT dan UID Kaltimra menggelar simulai penanganan krisis gangguan keamanan dan keselamatan kerja. (foto: ist/hmsplnuipklt)

PT PLN (Persero) memperkuat kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat melalui simulasi penanganan krisis gangguan keamanan dan keselamatan kerja. Kegiatan ini berlangsung di Gedung PLN HUB dan Kantor PLN UIP Kalimantan Bagian Timur (KLT), Balikpapan pada Selasa (22/7/2025).

Simulasi ini menyajikan beragam skenario ekstrem, mulai dari kerusuhan, teror bom, penyanderaan, hingga kebakaran. Tujuannya adalah menguji kecepatan dan ketepatan Tim Tanggap Darurat (Crisis Management Team/CMT) dalam menghadapi kondisi darurat. Serta memastikan efektifitas prosedur mitigasi, komunikasi dan koordinasi lintas unit.

Simulasi secara terpadu ini melibatkan satuan Brimob Polda Kaltim, Gegana, BPBD Balikpapan, serta tim medis dari rumah sakit rujukan terdekat.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembentukan budaya tanggap darurat di lingkungan kerja PLN.

“Simulasi ini penting untuk melatih kesiapan seluruh insan PLN dalam menghadapi situasi krisis. Melalui sinergi lintas sektor, kami ingin menjaga keberlangsungan pembangunan dan keandalan sistem ketenagalistrikan nasional,” jelas Raja Muda.

Senada, Manager Sub Bidang K3L dan Keamanan PLN UIP KLT, Fajar Putra, menjelaskan bahwa semua skenario disusun secara menyeluruh. Tujuannya untuk menguji protokol darurat dapat berjalan sesuai standar operasional.

“Kami memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai standar, mulai dari respons awal, evakuasi, hingga komunikasi lintas unit. Saat krisis terjadi, semua pihak harus bisa bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi,” terang Fajar.

Danyon A Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim, Kompol Iwan Pamuji, mengapresiasi langkah PLN dalam memperkuat sistem keamanan melalui latihan bersama.

“Kesiapsiagaan menghadapi ancaman non-konvensional seperti sabotase atau teror menjadi tanggung jawab bersama. Kami mendukung penuh kolaborasi seperti ini agar instansi sipil memiliki kemampuan tanggap yang terukur, terlatih, dan terstruktur,” kata Iwan.

Melalui pelatihan berkala, PLN berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan tangguh. Serta menunjukan kesiapan dalam menghadapi ancaman demi menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan