Berita UtamaEkonomi dan Bisnis

Pertamina Pusat Ungkap Pemicu Kelangkaan Pertamax di Balikpapan

×

Pertamina Pusat Ungkap Pemicu Kelangkaan Pertamax di Balikpapan

Sebarkan artikel ini
Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bersama Wadir, Wiko Migantoro dan PTH Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra saat menghadiri RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta. (foto: ist)

PT Pertamina (Persero) mengungkap sumber masalah yang memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax selama beberapa hari di Balikpapan.

Wakil Direktur Pertamina, Wiko Migantoro, mengakui adanya temuan kualitas pertamax yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga harus menunda suplai ke SPBU. Untuk itu, mewakili Pertamina, Wiko meminta maaf apabila kemudian terjadi hambatan dalam proses distribusi ke masyarakat.

“Di Balikpapan, saya jelaskan bahwa memang ketika akan men-deliver pertamax, kita temukan masih dalam kondisi off spek. Sehingga kita tidak salurkan,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Lantaran hal tersebut, pihaknya kemudian mengalihkan sebagian persediaan pertamax dari Samarinda dan Banjarmasin untuk mensuplai permintaan di Balikpapan. Dalam keterangan resmi Pertamina Patra Niaga Kalimantan, ada 1.000 kiloliter pertamax yang didistribusikan ke Balikpapan pada Senin (19/5/2025) malam.

Parahnya, keputusan tersebut baru dilakukan setelah hampir semua SPBU mengalami kekosongan stok sejak Jumat (16/5/2025) lalu. Termasuk, menempuh opsi untuk produksi ulang untuk jenis BBM tersebut dari kilang Balikpapan.

“Mestinya, kita memang harus menghitung minimum stok level yang cukup. Sehingga apabila terjadi situasi yang seperti itu, kita tetap bisa mensuplai kebutuhan di Balikpapan,” sesal Wiko.

Mufti Anam: Kondisi Balikpapan Bisa Jadi “Bom Waktu” di Indonesia

Pemaparan tersebut bermula dari cecaran Anggota Komisi VI DPR, Mufti Nurul Anam, kepada Pertamina saat RDP di Senayan. Rapat tersebut membahas dampak situasi global terhadap ketahanan energi.

Jenengan tahu hari ini negara kita disuguhkan bagaimana antre berkilo-kilometer warga Balikpapan mau beli BBM, pak,” tanya Mufti kepada Pertamina.

Kondisi tersebut tampaknya menuai kegelisahan Mutfi. Semakin ironis baginya, ketika melihat realita bahwa kilang terbesar kedua di Indonesia saat ini berada di Balikpapan.

“Balikpapan adalah salah satu daerah produsen minyak terbesar. Kalau patra niaga menyampaikan karena kendala distribusi, lalu saya tidak habis pikir, bagaimana dengan daerah lain. Tidak cukup hanya dengan penjelasan itu. Lalu apa yang terjadi?” desaknya.

Lebih jelas, maksud Mufti, persoalan di Balikpapan tentu turut menjadi kekhawatiran di daerah lain. Terlebih wilayah pelosok Indonesia yang sampai sekarang masih kesulitan dalam memperoleh BBM.

“Maka kami ingin tanyakan di tempat ini, ada apa dengan sistem distribusi (Pertamina), kami minta dijelaskan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *