BeritaKesehatan

Persempit Potensi Penyebaran DBD, Puskesmas Gunung Sari ilir Dorong Warga Maksimalkan PSN

×

Persempit Potensi Penyebaran DBD, Puskesmas Gunung Sari ilir Dorong Warga Maksimalkan PSN

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Gunung Sari Ilir menegaskan PSN sebagai strategi efektif mencegah demam berdarah. (ilustrasi: ist/flyrpsn)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir menegaskan bahwa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan strategi efektif mencegah demam berdarah dengue (DBD). Terlebih menghadapi periode curah hujan tinggi seperti sekarang. 

Fokus utama dari upaya tersebut, yakni mempersempit ruang hidup nyamuk. Kemudian memastikan setiap area tempat tinggal dan aktivitas sehari-hari steril dari tempat perkembangbiakan jentik.

Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Annisa Nur Azzahrah, memberi atensi pada langkah-langkah memutus siklus hidup jentik. Menurutnya, keberadaan jentik sebagai penanda potensi pertumbuhan nyamuk dewasa yang menjadi penyebar virus dengue.

“Kalau tidak ada jentik, maka tidak ada nyamuk yang menjadi perantara virus dengue penyebab demam berdarah,” ucapnya, Rabu (26/11/2025).

Maka dari itu, wadah penampung air seperti ember, kaleng bekas cat, pot tanaman, hingga barang tak terpakai patut mendapat perhatian warga. Genangan air selama dua hingga tiga hari pada barang-barang tersebut dapat menjadi tempat ideal bagi jentik berkembang biak.

Karena itu, puskesmas ingin PSN berlaku menyeluruh ke berbagai titik potensial aktivitas masyarakat.

Untuk mendukung langkah ini, Annisa mengimbau warga mengaktifkan kembali kerja bakti massal (KBM) sebagai rutinitas mingguan. Langkah kolektif tersebut diyakini mampu menutup celah merebaknya DBD, terutama di permukiman padat. 

Selain itu, aksi bersih-bersih tidak berhenti hanya pada lingkungan permukiman. Area dalam rumah juga patut menjadi sasaran PSN. Misalnya, di sudut belakang pintu, lipatan gorden, serta tumpukan barang yang berpotensi menjadi lokasi habitat nyamuk dewasa.

Selain fokus di lingkungan rumah, Puskesmas turut menekankan penerapan PSN di fasilitas publik, termasuk sekolah dan tempat ibadah. Hal ini menjadi bagian penting dalam upaya  menekan potensi penularan di berbagai tempat aktivitas masyarakat.

“Kalau lingkungan bersih dan bebas genangan, maka siklus hidup jentik terputus. Dampaknya akan terasa pada penurunan risiko DBD,” katanya.

Tinggalkan Balasan