BeritaKesehatan

Penanganan Stunting di Gunung Sari Ulu: Puskesmas Turut Kedepankan Pendekatan Sosial

×

Penanganan Stunting di Gunung Sari Ulu: Puskesmas Turut Kedepankan Pendekatan Sosial

Sebarkan artikel ini
Pemantauan tumbuh kembang anak menjadi salah satu langkah pengendalian stunting di wilayah Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah. Selain itu, Puskesmas setempat juga mengedepankan pendekatan sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya upaya bersama dalam menekan stunting. (foto: ist/pkmgsu)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ulu menganggap stunting sebagai masalah kesehatan yang perlu penanganan terpadu. Bukan hanya melalui langkah intervensi gizi, tapi juga meliputi aspek sosial masyarakat.

Kepala Puskesmas, drg. Niken Giri Wardhani, ingin masyarakat tidak lagi memandang stunting sebagai aib. Hal ini mencermati kondisi banyak keluarga yang cenderung menutup diri ketika ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan pertumbuhan. 

“Karena banyak masyarakat kalau ada anggota keluarganya yang kondisinya seperti itu, justru makin tertutup,” tuturnya, Selasa (11/11/2025).

Paradigma tersebut menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesiapan orang tua dalam menerapkan pola asuh. 

Niken mengakui bahwa pola pengasuhan yang tidak tepat menjadi faktor pemicu terbesar terhadap munculnya kasus stunting di wilayah kerjanya. Maka dari itu, edukasi melalui pendekatan sosial juga menjadi langkah untuk mengubah pola pikir masyarakat.

“Memang kasus stunting yang terjadi di Gunung Sari Ulu rata-rata lebih kepada faktor pola asuh yang tidak tepat. Karena orang tua kurang siap. Makanya, edukasi dari segi sosial juga menjadi perhatian kami,” jelas Niken.

Sebagai bagian dari strategi, Puskesmas Gunung Sari Ulu melibatkan lintas sektor, seperti kader posyandu, PKK, RT, dan kelurahan. Kolaborasi ini bertujuan agar pendekatan kepada warga lebih efektif dan dapat diterima dengan baik.

Edukasi berbasis pendekatan sosial menekankan pentingnya membangun kepercayaan agar masyarakat mau terbuka dan menerima pendampingan. Dengan begitu, tenaga kesehatan bisa memantau tumbuh kembang anak secara berkelanjutan dan mengintervensi stunting.

“Kalau menyangkut sosial seperti ini kita edukasinya harus pelan-pelan. Kita libatkan lintas sektor supaya kalau ada masalah sensitif seperti ini, masyarakat tidak menutup diri,” tuturnya.

Niken menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan kesehatan yang bisa dicegah dan diatasi bersama.

Tinggalkan Balasan